Aksi Demo, Pemprov Didesak Tutup Total PLTU BB

Aksi Demo, Pemprov Didesak Tutup Total PLTU BB

  • PT TLB Diminta Selesaikan Ganti Rugi
BENGKULU RU - Warga Teluk Sepang, bersama Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu dan Kanopi Bengkulu, Rabu (27/2) kembali menggelar aksi demontrasi di depan kantor Gubernur Bengkulu. Dalam aksi itu massa aksi meminta PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) menyelesaikan ganti rugi tanam tumbuh dan juga meminta Pemprov menutup total Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara. \"Kami anak warga yang menjadi korban penggusuran dampak proyek PLTU batu bara meminta agar PT TLB yang membangun proyek dapat menyelesaikan ganti rugi tanam tumbuh lahan kami yang telah digusur,\" ungkap seorang anak petani yang menjadi korban penggusuran, Intan Permata Sari, 16 tahun dalam orasinya saat aksi demontrasi. Perempuan belia ini juga meminta agar Pemerintah menutup PLTU batu bara di Bumi Raflesia, karena keberadaan PLTU itu hanya membawa energi kotor. \"Tolong pikirkan nasib kami yang juga merupakan generasi penerus bangsa. Karena dampak PLTU batu bara itu sangat buruk terhadap masyarakat dan lingkungan,\" tegas Intan yang tengah libur sekolah lantaran siswa kelas XII tengah try-out dalam rangka persiapan Ujian Nasional. Sementara itu, Juru Kampanye Kanopi Bengkulu, Olan Rahayu mengatakan, penolakan terhadap PLTU batu bara sejak awal telak disuarakan secara simultan. \"Kami aksi hari ini (kemarin, red) karena Pemprov berjanji akan menyelesaikan tuntutan dengan menghadirkan seluruh pihak terkait, yakni PT TLB, PT. Pelindo, Dinas LHK, Dinas ESDM, dan Dinas Nakertrans,\" ujar Olan. Lebih jauh dikatakannya, pihaknya berharap para pihak dapat mengambil sikap terkait tuntutan. Kemudian PT TLB harus bertanggung jawab atas korban penggusuran tanam tumbuh. \"Selama 2 tahun mereka berjuang menuntut hak mereka, tetapi tidak pernah menemukan jalan keluar. Jangan semena-menan terhadap warga,\" tandas Olan. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: