20 Tahun Google Maps: Revolusi Navigasi yang Mengubah Cara Kita Menjelajah Dunia

20 Tahun Google Maps: Revolusi Navigasi yang Mengubah Cara Kita Menjelajah Dunia

Mobil berkamera 360° Google Street View memetakan jalanan dan berbagai lokasi.--

RADARUTARA.ID - Dua dekade lalu, tepatnya 8 Februari 2004, dunia menyambut kelahiran Google Maps — platform yang kini menjadi "kompas digital" miliaran orang. Dari sekadar peta dasar, layanan ini berkembang menjadi alat multifungsi yang tidak hanya menunjukkan jalan, tetapi juga membuka jendela ke sudut-sudut terpencil Bumi. Bagaimana kisah di balik revolusi navigasi ini?

Awal Mula Google Maps: Dari Startup Australia ke Tangan Google

Pada 2004, empat orang visioner — Lars Rasmussen, Jens Rasmussen, Noel Gordon, dan Stephen Ma — mendirikan startup Where 2 di Sydney, Australia. Awalnya, mereka mengembangkan teknologi pemetaan bernama Expedition yang dirancang sebagai aplikasi desktop. Namun, nasib berubah ketika Google, melalui co-founder Larry Page, tertarik dengan ide mereka.

Page meminta tim mengubah Expedition menjadi platform berbasis web. Dalam waktu singkat, mereka meluncurkan versi beta pada Agustus 2004. Google kemudian mengakuisisi dua perusahaan pendukung: Keyhole (pengembang pencitraan satelit, cikal bakal Google Earth) dan Zipdash (analisis lalu lintas real-time). Gabungan ketiganya melahirkan Google Maps dengan tiga fitur awal: cari lokasi, temukan bisnis, dan dapatkan arahan.

Dari Web ke Genggaman Tangan: Evolusi Google Maps

Meski meraih 10 juta pengguna dalam sehari setelah peluncuran resmi, Google Maps sempat "tertidur" setahun sebelum akhirnya mendunia. Titik baliknya terjadi ketika Google memutuskan merilis versi mobile app, mengubah navigasi dari aktivitas desktop menjadi layanan on-the-go. Keputusan ini membuka jalan bagi lahirnya platform seperti Uber, Tripadvisor, dan DoorDash yang menggunakan data peta Google.

Teknologi Pemetaan: Mobil, Unta, hingga Astronot!

  1. Google Maps tak hanya mengandalkan satelit. Untuk menciptakan peta akurat, mereka menggunakan:
  2. Mobil Street View dengan kamera 360° untuk memetakan jalanan kota.
  3. Trekker Backpack: Ransel berkamera untuk lokasi sempit seperti gang atau taman.
  4. Hewan dan Alat Unik: Unta di Gurun Liwa, domba di Kepulauan Faroe, hingga penyelam untuk pemetaan bawah laut!
  5. Partisipasi Pengguna: Foto dan video dari kontributor lokal melengkapi data resmi.

Google bahkan memanfaatkan zipline untuk memetakan gunung berapi dan kamera di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk pandangan luar Bumi!

Lebih dari Sekadar Navigasi: Dampak Global  

Google Maps telah melampaui fungsi dasarnya. Kini, layanan ini digunakan untuk:

  • Eksplorasi Virtual: "Jelajahi" Piramida Giza atau Great Barrier Reef lewat fitur Street View.
  • Perencanaan Perjalanan: Cari restoran, bandara, atau hotel dengan ulasan real-time.
  • Dukungan Bisnis: UMKM bisa memasarkan lokasi secara global tanpa biaya iklan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: