Print Rusak, SPPT PBB BU Terlambat

Print Rusak, SPPT PBB BU Terlambat

ARGA MAKMUR RU - Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mengalami keterlambatan pendistribusian ke kecamatan-kecamatan sehingga merembet hingga ke desa. Alhasil, capaian Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2018 ini pun sangat minim. Dari target PBB tahun ini mencapai Rp 75.655.115.000, terhitung tanggal (31/8) lalu baru mencapai Rp 2.782.000.000 atau jika dipersentasekan baru mencapai 2,72 persen. Namun, keterlambatan SPPT ini bukan tidak beralasan, ini dikarenakan alat print tonic dan server PBB Bapenda BU dalam posisi rusak. Kepala Bapenda BU, Sugeng SE MM melalui Sekretarisnya, Ir Herwan MSi kepada Radar Utara menyampaikan, target Bapenda menyelesaikan SPPT sebelumnya adalah Bulan April lalu, namun lantaran alat yang rusak, pihaknya baru bisa memulai pengerjaan pada awal September ini. \"Karena memang posisinya rusak, kita juga punya kendala di mana kondisi listrik yang tidak stabil serta spaning yang rendah, seharusnya secara normal harus berada pada angka 220 voltase. Namun keseringan berada dibawah voltase standar, makanya alat rusak dan kita juga terhambat pengerjaan. Saat ini Alhamdulillah kita sudah memiliki alat baru karena sudah dilakukan pengadaan baru melalui e-katalog,\" jelasnya. Herwan mengaku saat ini ada 126 ribu warga yang wajib pajak dan harus dicetak, saat ini sudah dalam proses, karena untuk menyelesaikan seluruhnya jika lebur sehari semalam membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. \"Perlu banyak waktu memang, karena wajib pajak kita cukup banyak, saat ini sedang dalam proses, petugas kita sudah mulai ke lapangan menyampaikan SPPT termasuk nanti kita jadwalkan ke Kecamatan Enggano. Yang jelas target kita Bulan September ini semuanya rampung,\" tandas mantan pejabat di Dinas Perikanan BU ini. Ketika SPPT sudah sampai ke masing-masing wajib pajak, Herwan mengharapkan agar masyarakat bisa membayar pajak sesegera mungkin, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bapenda dari objek PBB akan dihitung untuk mengetahui capaiannya. \"Makanya capaian kita masih sangat rendah, baru 2 persen lebih, mudah-mudahan setelah SPPT rampung semuanya dan sudah dibayarkan oleh wajib pajak, PAD kita bisa meningkat drastis,\" demikian Herwan. (tie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: