Mereka percaya bahwa tidur dengan posisi menghadap ke utara dapat membawa nasib buruk.
Hal ini dikaitkan dengan kepercayaan tentang arah dan energi alam.
Bagi sebagian orang, posisi tidur yang benar adalah menghadap ke arah timur atau selatan, yang dianggap dapat membawa keberuntungan dan perlindungan.
4. Melarang Membawa Pulang Benda-Benda dari Hutan
Kepercayaan lain yang berlaku di Kalimantan adalah pantangan membawa pulang benda-benda yang ditemukan di hutan, seperti batu atau kayu, karena dipercaya dapat mendatangkan malapetaka.
Masyarakat Kalimantan menganggap bahwa setiap benda yang ada di hutan memiliki roh atau energi yang harus dihormati.
Jika seseorang membawa pulang benda tersebut, bisa jadi mereka akan mengalami gangguan atau kesulitan dalam hidup mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu menghormati hutan sebagai bagian dari alam yang harus dilestarikan.
5. Dilarang Menyebut Nama Orang yang Telah Meninggal
Salah satu pantangan yang sangat dihormati di Kalimantan adalah tidak menyebut nama orang yang telah meninggal.
Masyarakat Kalimantan, khususnya suku Dayak, percaya bahwa menyebut nama orang yang sudah meninggal bisa mengganggu arwahnya dan mendatangkan hal-hal buruk bagi orang yang menyebutnya.
Kepercayaan ini menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap leluhur dan kehidupan setelah mati.
Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih untuk menggunakan sebutan lain seperti "almarhum" atau "almarhumah" sebagai pengganti nama orang yang telah tiada.
Kepercayaan tentang pamali di Kalimantan mencerminkan rasa hormat yang tinggi terhadap alam, leluhur, dan kehidupan itu sendiri.
Meskipun banyak dari kepercayaan ini yang tidak lagi diterapkan secara kaku, namun sebagian besar masyarakat Kalimantan tetap memegang teguh nilai-nilai tersebut.
Bagi mereka, pamali bukan hanya soal takut akan sial, tetapi juga tentang menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan roh-roh leluhur.