RADARUTARA.ID- Bencana alam gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 telah menimbulkan duka mendalam di Vanuatu, dengan laporan resmi mencatat 14 korban jiwa.
Bencana alam yang melanda negara kepulauan Pasifik ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Vanuatu, dari total korban jiwa yang tercatat, empat orang meninggal di fasilitas rumah sakit di Ibu Kota Port Vila.
Enam korban lainnya menjadi korban tanah longsor yang dipicu oleh guncangan gempa, sementara empat orang tidak dapat menyelamatkan diri saat bangunan runtuh menimpa mereka.
BACA JUGA:Inovasi Baru: Google Kenalkan Sistem Operasi untuk Realitas Campuran
BACA JUGA:ChatGPT Perluas Akses: Fitur Pencarian Kini Hadir untuk Semua Pengguna
Pihak berwenang mengindikasikan kemungkinan jumlah korban masih akan bertambah seiring dengan proses pencarian dan penyelamatan yang terus berlangsung.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada pukul 12.47 waktu setempat dengan pusat gempa berada di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut.
Lokasi episentrum tercatat sekitar 30 kilometer dari lepas pantai Efate, yang merupakan pulau utama Vanuatu.
Kekuatan gempa yang signifikan ini memicu peringatan tsunami untuk berbagai negara kepulauan di kawasan Pasifik.
BACA JUGA:Gelar Baksos Bersama, Wabup Arie Salurkan Bantuan dari Kemensos RI
BACA JUGA:Per Tahun 2025, Ini 10 Provinsi dengan UMP Terendah di Indonesia
Kesaksian langsung dari penduduk setempat, Michael Thompson, melalui komunikasi satelit dengan AFP, menggambarkan situasi mencekam pasca gempa.
Ia melaporkan kerusakan parah pada gedung-gedung dan pemandangan tragis korban jiwa di berbagai lokasi.
Dampak gempa ini mengingatkan kembali akan kerentanan wilayah Pasifik terhadap bencana alam, khususnya gempa bumi yang sering terjadi di kawasan Cincin Api Pasifik.