ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Ada puluhan warga dari kalangan tidak mampu di Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara yang tersebar di beberapa desa belum memiliki akses jaringan listrik berupa KWH.
Ini, terjadi karena sebagian besar warga yang berasal dari kalangan tidak mampu tersebut tidak memiliki biaya cukup untuk melakukan pemasangan KWH secara pribadi di rumahnya masing-masing.
Alhasil, puluhan warga yang belum memiliki KWH listrik tersebut menjadi beban tersendiri bagi pemerintah desa untuk diperjuangkan.
"Khusus di desa kami ada 40 rumah warga dari kalangan tidak mampu yang belum memiliki KWH. Dan beberapa bulan lalu kami (desa) sudah mengusulkan ke PLN dan pihak terkait lainnya dengan harapan agar warga tersebut bisa dibantu melalui program-program yang ada. Namun, sampai sekarang usulan kita itu belum ada yang terealisasi," ungkap Kades Pagardin, Eko Pastrio, SH, Kamis (31/10).
BACA JUGA:Rohidin Sedulure Wong Jowo, Relawan 'Bolone Dewe' Dukung Romer
BACA JUGA:Rekomendasi Sepatu Brand Lokal yang Keren dan Ramah di Kantong
Hal senada juga diungkapkan oleh Kades Bangun Karya, Agus Setiadi, khusus di wilayah desanya saat, ini ada sekitar 11 rumah warga dari kalangan tidak mampu yang terdata belum memiliki KWH pribadi di rumahnya.
"Mereka dari kalangan tidak mampu, sehingga tidak memiliki biaya yabg cukup untuk memasang KWH. Saat, ini untuk mencukupi kebutuhan listriknya sehari-hari, mereka masih numpang di rumah tetangga yang lebih mampu," ujar Kades Bangun Karya.
Di sisi lain, Kades mengaku, bahwa seluruh warga yang belum memiliki KWH ini sudah dilakukan pendataan dan di usulkan oleh pemerintah desa kepasa PLN maupun jajaran pemerintah terkait.
"Harapan kami mereka yang belum punya KWH ini bisa dibantu supaya mereka bisa memiliki KWH dan dapat menikmati listrik seperti masyarakat umumnya. Kalau untuk usulan sudah kami sampaikan ke pihak terkait, tapi sampai sekarang belum ada respon," ungkapnya.
BACA JUGA:Hadiri Syukuran Pelantikan Parmin, ASA Minta DRPD Bengkulu Utara Bersinergi
Terpisah, keluhan yang sama juga dikatakan oleh Kades Air Lelangi, Badrun Jaelani, bahwa hingga saat ini kondisi jaringan listrik di desanya masih menjadi persoalan yang serius.
Kades mengaku, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan usulan peningkatan jaringan listrik di desanya kepada PLN, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Namun sampai saat, ini kata Badrun, dari sekian kali usulan yang pernah disampaikan oleh desanya itu belum ada yang direspon.
"Ada dua objek persoalan tentang jaringan listrik di desa kami. Satu usulan peningkatan terhadap jaringan listrik yang sudah ada saat, ini agar disesuaikan dengan standard PLN baik dari sisi kabel, tiang listrik hingga penambahan travo. Kedua, terkait warga dari kalangan tidak mampu yang sampai saat, ini belum memiliki KWH. Kami berharap, persoalan-persoalan ini segera ditindak lanjuti oleh jajaran pemerintah terkait khususnya, PLN melalui program-program yang ada. Sehingga masyarakat kami seutuhnya benar-benar bisa merasakan manfaat dari kehadiran listrik negara ini," demikian Badrun.