TNI, Polri dan BPBD Dikerahkan untuk Gali Material Longsor di Lebong Tandai, Mesin Alkon Ikut Diturunkan

Minggu 20-10-2024,13:29 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Delapan personil yang terdiri dari anggota TNI AD Koramil 423-01 Ketahun, anggota Polsek Napal Putih, anggota BPBD Bengkulu Utara didampingi Camat Napal Putih kembali meninjau dan melakukan proses penggalian material longsor.

Yang sempat menutup jalur rel yang menjadi akses keluar masuk transportasi Molek di Desa Lebong Tandai sejak hari Sabtu (19/10), kemarin.

Kehadiran delapan personil gabungan ke TKP longsor di Desa Lebong Tandai, ini pun turut dibekali dengan beberapa peralatan pendukung yang berguna untuk menggali material longsor seperti cangkul, klenteng, skop, SPM, mesin sinsau hingga selang alkon.

"Alat-alat ini sengaja kita bawa, karena proses pengalian material longsor yang bisa kita lakukan hanya dengan cara manual," ujar Dandim 0423 Bengkulu Utara, Letkol Kav Aidil Hajri, M.Han, melalui Danramil 423-01 Ketahun, Kap Inf Yudi Triawan, Minggu (20/10).

Diungkapkan Danramil, selain menambah personil, dalam proses pengalian material longsor di Lebong Tandai ini pihaknya juga ikut menurunkan beberapa unit mesin Alkon milik masyarakat.

Mesin Alkon, sengaja diturunkan untuk mempercepat proses penyingkiran material koral yang sempat menimbun rel Molek yang panjangnya diperkirakan mencapai 50 meter.

"Kita juga dibantu dengan mesin Alkon untuk mempermudah dan mempercepat proses pengalian material longsor. Kita harapkan, selama proses pengalian material longsor ini berlangsung cuaca dalam kondisi terang. Karena kita khawatirkan, ketika hujan dengan intensitas tinggi kembali turun. Kemungkinan besar longsor susulan akan terjadi lagi," ungkap Danramil.

Selebihnya, Danramil, turut menyampaikan, bahwa saat ini akses jalan menuju Desa Lebong Tandai baik menggunakan roda dua maupun roda empat masih sulit untuk dilalui ketika musim hujan.

Ini, disebabkan karena menurut Danramil, akses jalan darat menuju Lebong Tandai masih dalam kondisi tanah. Sementara untuk jalur Molek juga sedang terbatas.

Jika biasanya ada empat Molek yang beroperasi, sementara ini hanya ada dua Molek yang bisa beroperasi dari Desa Napal Putih menuju Gunung Tinggi. Sedangkan dua Molek lainnya, tertahan di Desa Lebong Tandai.

"Untuk proses penggalian sudah kita mulai dari hari Sabtu, kemarin. Dan rencanannya hari ini akan kita lanjutkan kembali proses pengaliannya," demikian Danramil.

Kategori :