PUTRI HIJAU, RADARUTARA.ID- Sejumlah prestasi kembali diukir oleh pelajar di wilayah Provinsi Bengkulu.
Kali, ini Quinsya Ramadhanti Wahyudi, santriwati kelas VIII dari MTs Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus, Desa Air Muring, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara berkesempatan mewakili Provinsi Bengkulu dalam ajang kompetisi Sains Madrasah tingkat nasional 2024 yang digelar di Maluku.
"Sesuai jadwal, Insya Allah hari ini santriwati kita sedang berjuang untuk mewakili Provinsi Bengkulu dalam kompetisi Sains Madrasah tingkat nasional di Maluku," ujar Pengawas Sekolah Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus, Hj Ratih Septiani, S.Pd, kepada radarutara.id, Rabu (4/9).
BACA JUGA:Sambil Menunggu Respon dari BKSDA, Camat Minta Masyarakat Tetap Waspadai Kemunculan Harimau
BACA JUGA:H-2 Ditutup, Pelamar CPNS di Bengkulu Utara Masih Sepi Peminat
Diungkapkan Ratih, anak asuhnya tersebut berhasil mewakili Provinsi Bengkulu dalam kompetisi Sains Madrasah setelah dinyatakan lolos dan berhasil menjadi juara pada kompetisi yang sebelumnya diikuti pada tingkat kabupaten dan provinsi.
"Alhamdulillah di kabupaten dan provinsi sebelumnya, anak didik kita ini berhasil menjadi juara I. Sehingga hari ini yang bersangkutan berkesempatan mewakili Provinsi Bengkulu. Kita doakan semoga perjuangan ananda Quinsya Ramadhanti Wahyudi dalam kompetisi Sains Madrasah yang diselenggarakan di Maluku hari ini bisa membuahkan hasil yang membanggakan untuk kita semua," pintanya.
Diungkapkan Ratih, Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus merupakan pusat pendidikan berbasis pesantren modern yang mencakup jenjang pendidikan mulai dari RA, MIN dan MTs yang mengacu terhadap kurikulum Kemenag.
"Selain mencakup mata pelajaran pada umumnya, kita juga memiliki konsen untuk melahirkan Tahfiz Qur'an," bebernya.
Santri Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus yakni Quinsya Ramadhanti Wahyudi mewakili Provinsi Bengkulu pada Kompetisi Sains Madrsah tingkat nasional--
Masih Ratih, kegiatan pendidikan yang berlangsung di Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus sejauh ini mengandalkan dukungan penuh dari orang tua santri dan donatur.
Sehingga kata Ratih, harap maklum, apabila dalam berlangsungnya kegiatan KBM di lingkungan Yayasan Roudhotul Qur'an Al-Firdaus sejauh, ini masih terdapat banyak kekurangan dan terbatas.
"Dukungan utama yang kami dapatkan selama ini berasal dari donatur dan peran orang tua santri. Dari pemerintah melalui Kemenag sejak beberapa tahun terakhir, ini memang sudah mulai kita dapatkan. Tapi, bantuan yang kami terima masih bersifat untuk mendukung kegiatan individu santri, belum kepada bantuan yang bersifat bangunan fisik," tandasnya.
"Sementara hari ini kita masih membutuhkan fasilitas tambahan berupa 6 lokal untuk kegiatan MIN dan 3 lokal untuk MTs. Dan untuk mensiasati kekurangan gedung lokal di masing-masing tingkatan sekolah, itu sementara ini kita gunakan Masjid dan bangunan seadaanya agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik," demikian Ratih.