”Semoga, cita-cita bapak untuk bisa melaksanakan haji diridai Allah,” katanya.
Kisah pasangan Suroso-Sukanti juga membuat Ketua Kloter SOC 9 Embarkasi Solo, Fauzan Bakhtiar, begitu terharu. ”Kisah mereka sangat layak menjadi inspirasi kita semua,” katanya.
Dia mengatakan, keberangkatan Suroso memang terbilang lebih cepat dibanding jamaah reguler lain. Sebab, Kemenag RI memiliki kebijakan percepatan bagi para jamaah lansia dan disabilitas.
”Dan, diperbolehkannya Ibu Sukanti untuk mendampingi ayahnya, merupakan bagian dari fasilitasi yang diberikan,” katanya.
Semangat kuat Suroso-Sukanti juga berbuah manis. Seluruh jamaah yang mendampingi keduanya, berusaha membantu agar mereka bisa melaksanakan semua ibadah selama di tanah suci.
”Termasuk, saat berziarah ke Raudhah di Masjid Nabawi, saya yang mendampingi beliau (Suroso, Red). Sebab, jamaah perempuan tidak boleh masuk,” kata Margono, salah satu rekan sekamar Suroso.*