BACA JUGA:Siapa Sangka, Ternyata Kecombrang Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Berikut Penjelasannya
Marufin menambahkan, hanya mencakup sebagian kecil dari wajah Bumi ketika siang hari yang mengalami gerhana Matahari total.
Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya diameter fisik Bulan. Di Indonesia, gerhana tersebut takkan terlihat karena terjadi lepas tengah malam waktu lokal, tepatnya pukul 00.45-03.52 WIB. Lebih lanjut, Marufin mengatakan, tidak ada dampak gerhana Matahari total secara langsung.
Namun, ada beberapa dampak gerhana Matahari total secara tidak langsung, seperti pasang-surut air laut. Marufin mengatakan, gerhana terjadi pada saat konjungsi Bulan-Matahari ketika Bulan seakan bertemu dengan Matahari.
"Akibatnya resultan gaya tidalnya mencapai maksimum sehingga air laut akan mengalami pasang maksimum pula. Jika pada saat itu sedang terjadi cuaca ekstrem (hujan deras atau ekstrem), maka aliran air limpasan ke laut akan terganggu sehingga genangan banjir akan berlangsung lebih lama," pungkasnya.*