Trek Buah Sawit Pengaruhi Penerimaan Pajak di Provinsi Bengkulu

Selasa 12-03-2024,15:08 WIB
Reporter : Rendi Bintara Yudha
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Rendahnya produktivitas buah sawit ternyata sangat berpengaruh pada penerimaan pajak di provinsi Bengkulu.

Hal ini lantaran penerimaan Pajak di Provinsi Bengkulu mengalami Kontraksi sebesar 26.33% hingga Januari 2024. Kontraksi ini sendiri dipicu oleh beberapa faktor antara lain musim trek, tingginya harga pupuk akibat perang Rusia-Ukraina, dan dampak fenomena El Nino.

Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan Bengkulu, Bayu Andy Prasetya, menyampaikan, penerimaan pajak di Provinsi Bengkulu hingga Februari 2024 mencapai Rp134 miliar, dari total target Rp2.9 triliun. 

"Pajak di Provinsi Bengkulu mengalami kontraksi sebesar -26,33% hingga Januari 2024. Kontraksi ini dipicu oleh rendahnya produksi komoditas sawit, yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain musim trek, tingginya harga pupuk akibat perang Rusia-Ukraina, dan dampak fenomena El Nino," ujarnya.

BACA JUGA:Pelayanan Harus Tetap Berjalan Meskipun di Bulan Puasa, Ini Pesan Camat ke Desa

Bayu juga memprediksi bahwa kontraksi ini bakal terus berlanjut hingga bulan April mendatang.

"Hal ini diperkirakan bakal berlangsung hingga bulan April 2024," ujarnya.

Selain itu dijelaskannya pula, tekanan harga CPO (Crude Palm Oil) sebagai komoditas utama sawit yang juga dipengaruhi oleh  pasar kedelai di Amerika Serikat yang telah memulai panen kedelai sejak akhir Triwulan III 2023. 

“Minyak bunga matahari juga menjadi pesaing CPO di Pasar Eropa karena harganya yang lebih terjangkau, sehingga menekan harga CPO,” tambahnya.*

Kategori :