Kopi gayo memiliki karakteristik rasa yang beragam, seperti buah-buahan, bunga, cokelat, dan karamel. Kopi ini juga memiliki aroma yang harum dan menyegarkan, yang membuatnya disukai oleh banyak orang. Kopi gayo cocok diseduh dengan metode espresso, cappuccino, atau latte.
4. Kopi Kintamani
Kopi kintamani berasal dari dataran tinggi Kintamani, Bali. Kopi ini diproses dengan metode basah, yang membuatnya memiliki rasa yang bersih dan seimbang. Kopi kintamani memiliki varietas arabika, yang memiliki rasa yang asam dan kandungan kafein yang rendah.
Kopi kintamani memiliki karakteristik rasa yang unik, seperti jeruk, jeruk nipis, dan tomat. Kopi ini juga memiliki aroma yang segar dan menyenangkan, yang membuatnya cocok untuk diminum di pagi hari. Kopi kintamani cocok diseduh dengan metode manual, seperti tubruk, french press, atau pour over.
5. Kopi Wamena
Kopi wamena berasal dari dataran tinggi Wamena, Papua. Kopi ini diproses dengan metode kering, yang membuatnya memiliki rasa yang kuat dan berani. Kopi wamena memiliki varietas arabika, yang memiliki rasa yang asam dan kandungan kafein yang rendah.
Kopi wamena memiliki karakteristik rasa yang menarik, seperti buah-buahan, madu, dan vanila. Kopi ini juga memiliki aroma yang manis dan lembut, yang membuatnya cocok untuk diminum di sore hari. Kopi wamena cocok diseduh dengan metode espresso, americano, atau mocha.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik dan Murah 2024
6. Kopi Java
Kopi java berasal dari Pulau Jawa, yang merupakan salah satu pulau penghasil kopi terbesar di Indonesia. Kopi ini diproses dengan metode basah, yang membuatnya memiliki rasa yang bersih dan halus. Kopi java memiliki varietas arabika, yang memiliki rasa yang asam dan kandungan kafein yang rendah.
Kopi java memiliki karakteristik rasa yang klasik, seperti cokelat, kacang, dan gula merah. Kopi ini juga memiliki aroma yang khas dan tahan lama, yang membuatnya mudah dikenali. Kopi java cocok diseduh dengan metode manual, seperti tubruk, french press, atau pour over.
7. Kopi Sumatera
Kopi sumatera berasal dari Pulau Sumatera, yang merupakan salah satu pulau penghasil kopi terbesar di Indonesia. Kopi ini diproses dengan metode kering, yang membuatnya memiliki rasa yang kaya dan kompleks. Kopi sumatera memiliki varietas arabika, yang memiliki rasa yang asam dan kandungan kafein yang rendah.
Kopi sumatera memiliki karakteristik rasa yang berbeda-beda, tergantung dari daerah asalnya. Beberapa contoh adalah kopi mandailing, kopi lintong, dan kopi kerinci. Kopi-kopi ini memiliki rasa yang bervariasi, seperti rempah-rempah, tanah, kayu, dan buah-buahan. Kopi sumatera cocok diseduh dengan metode espresso, americano, atau mocha.
BACA JUGA:Tujuh Atlet Indonesia yang Sudah Pasti Tampil di Olimpiade Paris 2024
8. Kopi Flores