RADARUTARA.ID - Pameran Seni Mural dan Grafiti yang bertajuk "Jurnal Visual Next Level" dengan tema Glow In The Dark Exhibition, yang digelar di kawasan Bencoolen Mall, Bengkulu, pada Minggu malam (14/1), mendapat apresiasi tinggi dari Elisa Ermasari.
Acara ini disambut hangat oleh Fery Vandalis, Ketua Asosiasi Seniman Bengkulu.
Kurator Jurnal Visual, Suyitno, menyampaikan tujuan pameran ini adalah untuk mengajak masyarakat memaknai seni, khususnya melalui mural dan grafiti.
"Kami ingin seni mural dan grafiti ini menjadi lebih dekat dengan masyarakat, tanpa batasan apa pun untuk dinikmati oleh semua lapisan," ungkap Suyitno.
BACA JUGA:Elisa Ermasari, Perempuan Bengkulu yang Menyatukan Dua Budaya
Sementara itu, Feri Van Dalis, Ketua Pelaksana, menyatakan bahwa pameran seperti ini sudah digelar untuk kedua kalinya, dengan peningkatan jumlah pengunjung, terutama dari kalangan milenial.
"Pameran ini tidak hanya sebagai sarana ekspresi, tapi juga edukasi, serta membuktikan nilai ekonomi seni," jelas Feri.
Elisa Ermasari menyampaikan kebanggaannya atas pameran seni mural dan grafiti 'Jurnal Visual “Next Level”' yang berlangsung di Bencoolen Mall, Bengkulu.
"Acara ini adalah contoh nyata dari inovasi dan kreativitas yang luar biasa dari seniman kita di Bengkulu. Saya sangat bangga dan terinspirasi melihat karya seni yang bisa menyentuh semua kalangan masyarakat," ungkap Elisa Ermasari.
BACA JUGA:Ini Peran Elisa Ermasari dalam Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Bengkulu Utara
Elisa juga menekankan pentingnya seni dalam kehidupan masyarakat. "Seni mural dan grafiti seperti yang ditampilkan di sini adalah ekspresi budaya yang penting. Karya-karya ini tidak hanya memperindah ruang publik, tapi juga memberikan pesan moral dan inspirasi bagi kita semua," tambahnya.
Dengan antusiasme tinggi, Elisa mendukung penuh kegiatan serupa di masa depan, mengakui potensi besar seni sebagai sarana pendidikan dan pemersatu masyarakat. "Saya berharap acara seperti ini terus berlanjut, membawa lebih banyak warna dan pesan positif ke dalam kehidupan kita," tutup Elisa. *