RADARUTARA.ID - Amal dan dosa merupakan dua hal yang harus kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak, ada satu golongan kelompok yang dikenal dengan ashabul a'raf. Kelompok tersebut merupakan kelompok orang-orang yang amal kebaikan dan keburukannya seimbang.
Dalam riwayat Al Baihaqi dari jalur Abdullah bin Harits bin Naufal, dijelaskan bahwasanya orang-orang ashabul a'raf yang memiliki amal dan keburukan yang seimbang, mereka akan dibawa ke sebuah sungai yang disebut Nahr Al-Hayat (Sungai Kehidupan).
Tanahnya ditumbuhi berupa tumbuhan waras yang memiliki wangi serta berwarna yang sangat indah. Dan kedua sisinya berupa batang emas yang bertahtakan intan.
Lantas ashabul a'raf kemudian mandi di sana, lalu setelah itu muncullah tanda putih pada leher mereka lantas Mereka pun kemudian mandi lagi lalu tanda itu semakin terlihat jelas, dikatakan kepada mereka bahwa "berangan-angan lah kamu atas apa yang kamu kehendaki"
Lalu dikatakan kembali kepada mereka setiap keinginan yang kamu inginkan akan ditambah 70 kali lipat nya. Dijelaskan pula di dalam riwayat Al-'Ataby dari Shilah bin Zufar, dari Hudzaifah, bahwa kelompok ashabul a'raf tidak akan masuk neraka dan tidak pula masuk surga, lantas Ibnu Katsir juga memaparkan firman Allah dalam Alquran surah al-a'raf ayat 47 yang berbunyi:
۞ وَاِذَا صُرِفَتْ اَبْصَارُهُمْ تِلْقَاۤءَ اَصْحٰبِ النَّارِۙ قَالُوْا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ٤٧Artinya: Apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang zalim itu."
Dalam kondisi tersebut tiba-tiba Allah SWT mendatangi kelompok ashabul a'raf seraya berfirman "Bangkitlah dan masuklah ke surga. Sesungguhnya Aku telah mengampuni kamu sekalian." Pandangan lain juga muncul dari Ibnu Abbas yang menyebut bahwa a'raf adalah sebuah pagar yang menjadi pembatas antara surga dan neraka. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam Alquran surah Al A'raf ayat 46,
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌۚ وَعَلَى الْاَعْرَافِ رِجَالٌ يَّعْرِفُوْنَ كُلًّا ۢ بِسِيْمٰىهُمْۚ وَنَادَوْا اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْۗ لَمْ يَدْخُلُوْهَا وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ ٤٦Artinya: Di antara keduanya (para penghuni surga dan neraka) ada batas pemisah dan di atas tempat yang tertinggi (al-a'rāf) ada orang-orang yang saling mengenal dengan tandanya masing-masing. Mereka menyeru para penghuni surga, "Salāmun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu)." Mereka belum dapat memasukinya, padahal mereka sangat ingin (memasukinya).
Dijelaskan menurut tafsir Alquran ayat tersebut menceritakan bahwa antara penghuni surga dan neraka terdapat sebuah pembatas Yang sangat kokoh berupa tembok yang tidak dapat ditembus ataupun keluar masuk diantaranya serta berpindah tempat. Di atas pagar tembok tersebut ada tempat yang sangat tinggi yang dihuni oleh orang-orang yang belum dimasukkan ke dalam surga mereka akan ada di sana hingga menunggu keputusan Allah SWT.
Dari atas ketinggian tersebutlah mereka dapat melihat penghuni surga dan penghuni neraka. Mereka tidak kekal di sana melainkan hanya sementara waktu hingga Allah memutuskan perkara mereka. Ibnu Jabir juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda
"Diletakkan timbangan pada hari Kiamat lalu ditimbanglah semua kebaikan dan kejahatan. Maka orang-orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada timbangan kejahatannya meskipun sebesar biji sawi/atom dia akan masuk surga. Dan orang yang lebih berat timbangan kejahatannya dari pada timbangan kebaikannya meskipun sebesar biji sawi/atom, ia akan masuk neraka." Dikatakan kepada Rasulullah, "Bagaimana orang yang sama timbangan kebaikannya dengan timbangan kejahatannya?" Rasulullah menjawab, "Mereka itulah penghuni A'rāf, mereka itu belum memasuki surga tetapi mereka sangat ingin memasukinya."
Ashabul a'raf merupakan kelompok orang yang amalan dan kesalahannya seimbang sehingga menyebabkan ia tidak masuk neraka dan tidak pula masuk surga. Mereka akan di sana hingga menunggu keputusan Allah atas diri mereka.*