Alasan WHO Larang Penggunaan Vape di Seluruh Negara, Salah Satunya Bisa Mengecilkan Ukuran Buah Zakar?

Jumat 29-12-2023,09:40 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Baru-baru ini organisasi kesehatan dunia atau biasa disebut WHO melarang penggunaan Vape atau rokok elektrik di seluruh negera. Menurut kabar yang beredar, penggunaan Vape dilarang oleh WHO karena resikonya yang berbahaya. 

Bahkan disebut-sebut, penggunaan rokok elektrik ini bisa meningkatkan berbagai resiko atau masalah kesehatan yang turut membahayakan bagi non perokok, khususnya anak-anak dan remaja. 

Untuk, itu WHO turut mendesak seluruh negara agar segera menghentikan penggunaan perasa Vape. Ini, disebabkan karena rokok elektrik bukanlah cara yang tepat untuk mengurangi resiko kematian terhadap rokok tembakau. 

Konkretnya, sejak pertengahan tahun tepatnya di bulan Juli 2023 sedikitnya sudah ada 34 negara yang menegakkan aturan tentang larangan penggunaan Vape. Diantaranya adalah India, Iran, Brazil dan Thailand. 

Kendati demikian, kegiatan jual beli rokok elektrik ini masih banyak tersedia di pasar gelap yang sebagian besar berada dari negara Afrika, Kolombia, Pakistan dan Mongolia. 

BACA JUGA:Dewan Pers Memastikan Upaya Perlindungan Wartawan dan Keberlanjutan Media Terus Dijaga di Tahun Politik

Lalu apa saja sih alasan Vape dilarang oleh WHO pada semua negara? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Reuters pada Kamis 28 Desember 2023. 

1. Menargetkan Anak-anak

Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan penggunaan vape sangat populer di kalangan anak-anak berusia 13 hingga 15 tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa generasi muda akan direkrut dan dijebak untuk meningkatkan penggunaan rokok elektrik.

2. Risiko Kesehatan

Rokok elektrik menimbulkan iritasi hingga meradang di tenggorokan. Kandungan nikotin dapat meningkatan kadar enzim protease menyebabkan lendir berlebih dan merusak paru-paru dalam tubuh.

Para ahli menunjukkan bahwa rokok elektrik bukan alternatif aman guna mengurangi rokok. Meski tidak ada penjelasan terkait risiko kesehatan dalam jangka panjang. Penggunaan vape pada anak muda mempengaruhi perkembangan otak. Begitu pula risiko kesehatan penyakit jantung dan paru-paru.

BACA JUGA:Pemkab Dukung Total Pemekaran Kabupaten, Bupati: Jangankan Menandatangani, Membiayai Persiapanpun Siap

3. Bahan Kimia Beracun

Produk vape menghasilkan beberapa zat yang dapat menyebabkan kanker. Mengutip dari The Conversation, rokok elektrik ini memiliki sekitar enam bahan kimia perasa. Jumlah senyawa jauh lebih tinggi berada di rasa yang paling manis.

Kategori :