3.000 Pekerja Tambang Batu Bara di Indonesia Bakal di PHK, 16.900-nya Berasal dari Kaltim, Kok Bisa?

Jumat 20-10-2023,09:29 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Siap-siap bagi seluruh pekerja tambang batu bara di Indonesia. Menurut laporan Scraping by 2023, "Global Coal Miners and the Urgency of A Just tRansition" yang dikeluarkan Global Energy Monitor pada awal Oktober, lalu.

Sebanyak 3.000 pekerja tambang batu bara di Indonesia bakal terancam di PHK. Dan 16.900-nya disumbang pekerja tambang batu bara dari Kalimantan Timur (Kaltim).

Dijelaskan dalam laporan tersebut, banyak negara yang berkomitmen beralih ke energi terbarukan menjadi penyebab utama potensi PKH pekerja tambang batu bara di dunia. 

Salah satu negara, itu termasuk Indonesia sebagai produsen terbesar batu bara ketiga di dunia. 

Pada pertemuan pemimpin G-20 di Bali pada 15 November 2022, lalu. Indonesia juga ikut menandatangani kerjasama Energy Transition Partnership (JETP) yang bernilai Rp 20 miliar dollar AS untuk mewujudkan energi bersih di Indonesia. 

BACA JUGA:Warga Tanjung Alai dengan PT Injatama Gelar Mediasi, Berikut Hasilnya

Atas kerjasama, ini maka Kaltim akan menjadi wilayah yang paling merasakan dampaknya. Pasalnya sekitar 40 persen produksi tambang di Indonesia ada di Kaltim.

Di sisi lain, tambang juga menjadi penyumbang terbesar untuk APBD di Kaltim. Fakta, ini membuat Kaltim dinobatkan menjadi Internasional Energy Agency (IEA). Yakni, sebagai daerah yang paling bergantung pada bagu bara di dunia. 

Pengurangan tenaga kerja di sektor tambang secara signifikan ini diprediksi Global Energy Monitor bakal terjadi pada tahun 2030 sampai 2040. Ini, juga didukung oleh banyaknya tambang batu bara yang mendekati akhir masa operasinya dalam 25 tahun kedepan.

Nah, gimana menurut kalian?

Kategori :