RADARUTARA.ID - Perusahaan Nokia mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 14.000 karyawan.
Lantaran, penjualan unit Nokia berdasarkan pendapatan, bisnis jaringan selulernya, turun hingga 24% dibandingkan tahun lalu.
Dilansir dari beberapa sumber, tidak hanya pendapatan saja menurun menjadi 2,16 miliar euro, namun dari sisi laba operasional Nokia juga mengalami penurunan 64% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan begitu, Nokia dengan terpaksa untuk memangkas biaya pengeluaran di tengah anjloknya pendapatan perusahaan pada kuartal III-2023.
Termasuk akan mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan efisiensi operasi untuk mengatasi lingkungan pasar yang menantang dengan mengurangi jumlah karyawan.
"Jumlah karyawan Nokia saat ini dari 86.000 menjadi 72.000," tulis CNBC, Kamis (19/10/2023).
Perusahaan Nokia menargetkan langkah penghematan ditargetkan akan mengurangi hingga 800 juta euro sampai 1,2 miliar euro pada akhir 2026.
Sebagai salah satu produsen telekomunikasi terbesar di dunia, Nokia dianggap menghadapi tantangan yang sulit, sehingga mengakibatkan lambatnya perekonomian global dan pengurangan belanja infrastruktur yang dilakukan oleh operator seluler.
Nokia juga mengakui, adanya beberapa faktor yang memperahui faktor menurunnya penjualan selulernya, seperti halnya perusahaan juga menggambarkan volume penjualan di India dimoderasi karena penerapan 5G.
"Mereset ulang manajemen biaya juga langkah penting untuk menyesuaikan diri, dengan ketidakpastian pasar dan mengamankan profitabilitas dan daya saing jangka panjang kami," kata Chief Executive Nokia Pekka Lundmark
Nokia Corporation adalah sebuah perusahaan telekomunikasi, teknologi informasi, dan elektronik konsumen multinasional yang berasal dari negara Finlandia.
BACA JUGA:2 Pekan Ditutup, Kabarnya TikTok Shop Bakal Kembali Buka dengan Format Baru, Simak Penjelasannya
Nokia sendiri berdiri pada tahun 1865. Kantor pusat Nokia terletak di Espoo, Finlandia, di kawasan metropolitan Helsinki.