RADARUTARA.ID - Nasib nahas menimpa Nana, salah seorang remaja lelaki berusia 15 tahun, asal Desa Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara.
Nana Nurrahman tenggelam di sungai sebelat, Desa Pasar Sebelat pada Senin (9/10) sekitar pukul 17.00 WIB sore tadi.
Bocah tersebut tenggelam saat sedang asyik mandi dengan beberapa temannya di aliran sungai sebelat yang lokasinya tidak jauh dari jembatan panjang Desa Pasar Sebelat.
Korban yang tenggelam berhasil dievakuasi ke daratan setelah upaya penyelaman dilakukan beramai-ramai oleh warga setempat.
BACA JUGA:Viral Video Perundungan Pelajar Mirip di Cilacap Diduga Terjadi di MTsN 2 Bengkulu Utara
Sayangnya Tuhan berkehendak lain, setelahnya ditemukan dan berhasil dievakuasi ke klinik terdekat. Nyawa korban tidak bisa terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin Pukul 18.50 WIB malam ini.
"Saat kejadian korban sedang mandi bersama teman-temannya, kebetulan posisi kami ada di bagian sungai atas yang tidak jauh dari tempat korban mandi. Korban diketahui tenggelam setelah temannya minta tolong," ungkap Zul, salah satu warga Pasar Sebelat.
Ditambahkan Zull, setelah dikabarkan tenggelam. Ia, bersama warganya lainnya langsung melakukan upaya penyelaman ke TKP awal korban dilaporkan tenggelam.
"Posisi korban tidak hanyut, tapi tenggelam. Setelah dilakukan penyelaman selama 30 menit maka korban ditemukan. Setelah ditemukan korban langsung kita bawa ke klinik untuk mendapat pertolongan medis. Tapi sayangnya nyawa korban tidak bisa tertolong lagi," terangnya.
BACA JUGA:Korban Pencabulan Kakak Ipar Sempat Dapat Ancaman dari Pelaku, Kades Minta DPPA Beri Pendampingan
Terpisah Kepala Desa Kota Bani, Warijo, S.IP, membenarkan adanya kabar duka yang menimpa salah satu warganya yang berada di Dusun I, RT 02, Desa Kota Bani.
"Benar korban adalah anak dari warga kami di RT 02, pelajar kelas 3 SMP. Korban sempat dibawa ke klinik, tapi akhirnya nyawa korban tidak bisa tertolong. Atas kejadian ini, kami turut berbelasungkawa dan semoga tidak ada kejadian serupa kedepannya," demikian Warijo. *