Dari Ilmu Titen Pranata Mangsa, Ini Cara Orang Jawa Tentukan Musim yang Cocok untuk Bertani & Prakiraan Cuaca

Senin 09-10-2023,00:45 WIB
Reporter : Fauziah Rahimi
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Ilmu titen pranata mangsa digunakan orang Jawa untuk banyak hal, terutama dalam hal bertani. 

Secara harfiah, pranata mangsa berasal dari kata pranata yang artinya aturan dan mangsa bermakna waktu, musim atau periodisasi iklim di bumi yang disebabkan adanya perubahan dan pergeseran garis edar matahari ataupun solar kalender. 

Pranata mangsa adalah pengetahuan sains kultural yang penuh akan kearifan yang menghubungkan orang-orang dengan lingkungannya.

Pranata mangsa biasanya juga disebut sebagai kearifan lokal dari orang Jawa dalam membaca tanda-tanda alam untuk menentukan musim yang akan dijadikan patokan di bidang pertanian dan perikanan.

BACA JUGA:Pantai Linau Bengkulu Cocok jadi Destinasi Wisata Pelepas Penat yang Paling Manjur, Pikiran Auto Rileks!

Di setiap masa, orang yang mengerti akan ilmu titen bisa melihat tanda alam berdasarkan perilaku dari tanaman ataupun hewan yang merespon akan tatanan alam.

Contohnya ketika mongso kaenem atau masa keenam, petani mulai menebar bibit sebab sudah ada air. Masa ini juga bisa ditandai dengan munculnya burung belibis. 

Diketahui, ilmu titen telah tercatat secara formal pada abad 16 dan 17.

Namun ternyata secara informal masyarakat Jawa sudah menerapkan ilmu titen jauh sebelum itu. Ilmu titen pranata mangsa diketahui sebagai pembagian waktu atau pengenalan waktu tradisional yang telah lama dikenal selama ribuan tahun yang lalu oleh masyarakat Jawa sebagai petunjuk untuk bercocok tanam. 

BACA JUGA:Gandeng KDEI, Kemenag Nikahkan 35 Pengantin Secara Massal WNI di Taiwan, Netizen : Semoga Bukan Punya Orang

Namun, ilmu tersebut baru diresmikan sebagai kalender oleh Paku Buwana VII di Surakarta di tahun 1830-1858 silam. 

'Pranata mangsa' ketika itu digunakan sebagai petunjuk dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana alam dan berhubungan dengan perkiraan cuaca.

Jika ditinjau dari aspek klimatologi, ilmu titen pranata mangsa memberikan informasi tentang perubahan musim dan waktu-waktu yang dipengaruhi oleh angin diikuti dengan arah yang dikendalikan oleh peredaran matahari. 

Ilmu titen Pranata mangsa menggunakan peredaran matahari sebagai acuan dengan siklus yang berumur 365 hari atau 366 hari. Yang terdiri dari berbagai fenomena dan gejala alam yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan pertanian ataupun persiapan diri untuk menghadapi perubahan musim atau mangsa.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Desa Wisata Terbaik Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

Kategori :