Iklim Panas di Bengkulu Mulai Terasa, Petani Padi Diminta Percepat Masa Tanam

Iklim Panas di Bengkulu Mulai Terasa, Petani Padi Diminta Percepat Masa Tanam

Ilustrasi Kekeringan dampak kemarau--

RADARUTARA.ID- Iklim atau cuaca panas mulai dirasakan di wilayah Bengkulu sejak beberapa pekan terakhir. Kendati demikian sejumlah pihak belum dapat memastikan apakah perubahan iklim panas yang terjadi di Bengkulu merupakan pertanda akan berlangsungnya musim kemarau panjang atas dampak El Nino yang terjadi atau tidak.

Jelasnya, perubahan iklim panas yang berlangsung sejak beberapa pekan terakhir ini patut menjadi perhatian khusus bagi sektor pertanian di Bengkulu. Pasalnya sejumlah pihak menilai, jika perubahan iklim panas yang terjadi hari ini berlangsung hingga 3 minggu kedepan. Maka dapat dipastikan, potensi kekeringan akan terjadi dan bisa mengancam keberlangsungan sektor pertanian padi di wilayah Bengkulu.

Kepada radarutara.id, salah seorang tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara, Ari, mengaku perubahan iklim dari penghujan menjadi kemarau, mulai dirasakan sejak beberapa pekan terakhir. Kendati demikian, Ari memastikan, perubahan iklim yang terjadi saat, ini belum begitu berdampak atau mempengaruhi siklus tanam para petani padi di wilayah kerjanya.

"Sebagian besar petani padi kita baru saja panen. Hari, ini mereka (petani, Red) sedang proses pengolahan tanah atau proses bajak untuk mempersiapkan proses tenan selanjutnya," ungkapnya.

BACA JUGA:Viral, Bendera Merah Putih Dikibarkan Sejajar dengan Bendera One Piece, Babinkamtibmas Samarinda Turun Tangan

Di sisi lain, Ari, tak membantah, jika perubahan iklim yang terjadi hari ini tetap patut diwaspadai oleh seluruh petani. Bahkan kata Ari, pemerintah daerah melalui dinas terkait juga telah memberi alarm atau mewanti-wanti kepada seluruh petani agar dapat mewaspadai dampak dari perubahan iklim panas yang terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu belakangan, ini khususnya di wilayah Kecamatan MSS.

"Dinas terkait sudah membaca situasi perubahan iklim hari ini. Untuk, itu petani diminta untuk mempercepat proses tanam. Kebetulan cadangan air yang dimiliki oleh petani kita baik di Desa Karya Jaya maupun Desa Suka Baru masih cukup," terangnya.

Lebih jauh ditambahkan Ari, apa bila dalam masa tanam lanjutan ini nantinya ditengah jalan tiba-tiba terjadi kemarau atau kekeringan. Menurut Ari, kemungkinan-kemungkinan terburuk yang timbul akibat dampak kemarau, itu sudah diantisipasi.

"Kalau pun, ditengah jalan nanti terjadi kekeringan kita sudah siapkan mesin sedot air. Dan hari, ini sebagian besar kelompok tani di wilayah kita baik di Karya Jaya maupun Suka Baru sudah punya mesin sedot air yang diperbantukan oleh dinas. Insya Allah dan mudah-mudahan dengan persiapan-persiapan yang sudah kita upayakan hari, ini kemungkinan terburuk itu bisa kita hadapi," demikian Ari.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: