RADARUTARA.ID- Kendati musim kemarau yang terjadi saat, ini belum menimbulkan dampak yang cukup serius terhadap pasokan air bersih di masyarakat.
Namun kemungkinan terburuk terjadinya kekeringan dan potensi terjadinya krisis air bersih juga patut diwaspadai oleh masyarakat secara dini.
Ini, dianggap penting karena pada puncak musim kemarau dan saat terjadi kekeringan. Masyarakat bisa saja mengambil dan memanfaatkan sumber air seadaanya untuk memenuhi keperluan sehari-harinya.
Sementara pemanfaatan sumber air dengan cara sembarangan dapat berakibat fatal terhadap kesehatan masyarakat.
Oleh sebab, itu Kepala Puskesmas Tanjung Harapan, Harmen, S.KM, mewanti-wanti betul kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya untuk berhati-hati dan tidak sembarangan dalam memanfaatkan sumber air untuk memenuhi kebutuhannya.
"Saat musim kemarau jangan sekali-sekali sembarangan memanfaatkan sumber air untuk keperluan konsumsi. Karena jika tidak hati-hati, pemanfaatan sumber air secara sembarangan bisa memicu timbulnya serangan penyakit tertentu," imbau Harmen.
Menurut Harmen, saat memilah sumber air untuk keperluan konsumsi masyarakat harus memperhatikan fisik air yang akan digunakan. Mulai dari warna air dan bau pada air harus diperhatikan.
"Warna air dan bau pada air harus diperhatikan. Jika berwarna keruh dan bau air tidak sedap, sebaiknya jangan dikonsumsi. Tapi kalau untuk sekedar kebutuhan mencuci dan keperluan lain yang tidak kontak sekarang langsung pada tubuh, tidak masalah," terangnya.
Dibeberkan Harmen, konsumsi air yang tidak sehat pada musim kemarau bisa mengakibatkan penyakit kulit hingga infeksi saluran pencernaan. Untuk, itu penting kata Harmen, masyarakat harus mencari sumber air yang bersih untuk keperluan konsumsi.
"Kalau tidak hati-hati, air yang tidak sehat itu bisa mengakibatkan serangan penyakit kulit dan membuat infeksi pada saluran pencernaan," imbuhnya.*