Jarang Diketahui, Cerita Masa Kecil Presiden Soekarno, dari Keluarga Miskin Hingga Tak Mampu Bayar Zakat

Rabu 13-09-2023,20:24 WIB
Reporter : Fauziah Rahimi
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Indonesia mempunyai Pemimpin besar yang lahir pada awal abad ke-19 yang bernama Ir. Soekarno.

Kiprahnya dalam pergerakan dan perjuangan untuk Tanah Air sudah diketahui hingga di kancah internasional.

Bung Karno adalah sosok yang sangat disegani. Ditambah lagi kekuatan militer Indonesia dibawah kekuasaannya di tahun 1950-1960, berada diperingkat 16 dunia berdasarkan catatan indeks Global Fire Power.

Tetapi, dibalik kisah Soekarno yang kerap terdengar mengagumkan dan mendapatkan tempat di hati rakyat, ternyata ada kisah pedih dimasa lalu yang dilalui Soekarno kecil semasa anak-anak.

BACA JUGA:Terbongkar, Ternyata Ini Alasan Kenapa Soekarno Punya Banyak Istri, Rahasia Taklukkan Hati Banyak Wanita

Tak banyak media yang mengangkat kisah kemiskinan Bung Karno saat dirinya masih berumur 6 tahun. Yang hatinya merasakan hancur luluh lantah lantaran iri dengan teman-teman sebayanya yang bisa membeli dan bermain petasan mercon untuk meramaikan malam takbiran Idul Fitri.

Terdapat beberapa peristiwa menyedihkan yang dilalui Bung Karno selama di Mojokerto. Bung Karno mengumpamakan dirinya dengan kehidupan pesulap David Copperfield yang tumbuh besar ditengah kemiskinan.

Tidak ada yang menyangka bahwa Bung Karno tidak memiliki sepatu, tak mengenal sendok dan garpu, bahkan tak pernah merasakan jajan lantaran upah ayahnya yang kecil, Raden Soekemi Sosrodihardjo cuma memperoleh gaji 25 sen per bulan, ditambah lagi dengan potongan 10 sen untuk sewa rumah. Sehingga cuma menyisakan 15 sen untuk biaya kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:5 Negara Dunia yang Tak Pernah Dijajah, Salah Satunya dari Negara Asia Tenggara

Walaupun Bung Karno seorang muslim, masa sulit yang dirasakan oleh Bung Karno memaksanya untuk menghadapi kenyataan bahwa tak mampu untuk membayar zakat fitrah dan merasakan kegembiraan seperti orang-orang yang menyantap bermacam makanan khas lebaran seperti opor dan juga ketupat.

Di hari itu, Bung Karno sangat ingat, saat ia menghabiskan waktu lebaran di umurnya yang masih 6 tahun. Hanya bisa menangis diatas tempat tidurnya sesudab merajuk kepada sang Ibunda untuk dibelikan petasan mercon seperti temannya yang lain.

"Kami sangat miskin, bahkan hampir tak ada yang bisa makan satu kali sehari, lebih seringnya yang kami makan itu ubi kayu dan jagung tumbuk, bahkan ibu juga tidak mampu untuk membeli beras murah yang biasa dibeli oleh para petani." ucap Bung Karno, ketika mengungkapkan ingatan masa kecil yang tak akan pernah terlupakan di sepanjang hidupnya.*

Kategori :