RADARUTARA.ID- Cerita rakyat Tentang Si Pahit Lidah atau juga biasa di sebut Lidah Pahit memang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Bahkan Kepopuleran cerita dari si pahit lida masih sangat terjaga hingga sampai sekarang, sebab cerita ini yang selalu diwariskan secara turun temurun dari generasi ke Generasi.
Kisah Si Pahit Lidah sendiri memiliki 2 versi, yang pertama cerita ini mengangkat kisah bagaimana si pahit lidah yang awalnya berseteru dengan adik iparnya sehingga mengasingkan diri dan mendapatkan kekuatan sedangkan cerita yang kedua lebih berorientasi tentang Pahit lidah yang berseteru dan bertarung dengan si mata empat.
Akan tetapi sedikit berbeda pada artikel kali ini kita akan mengulas bagaimana cerita pahit lidah bisa sampai terkenal dan diceritakan secara turun temurun oleh masyarakat seluma khusunya yang berada di Kecamatan Lubuk Sandi Desa Tumbuan.
Untuk diketahui Si Pahit lidah sendiri memang bukan orang sembarangan dia adalah seorang Pangeran yang berasal dari daerah Semidang dan memiliki nama Pangeran Serunting. Pangeran Serunting juga merupakan anak dari seorang raksasa bernama Putri Tenggang.
BACA JUGA:Ini Sosok Dewi Lanjar Sebenarnya, Ratu Pesugihan Paling Licik Sejagad
BACA JUGA:Penguasa Alam Jin Tanah Jawa Sebelum Datang Syekh Subakir, Hubungan Asta Dewa dan Ratu Kidul
Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan membahas terlebih dahulu tentang awal mula si lidah pahit berseteru dengan adik iparnya yang dikarenakan perebutan pohon cendana,yang terletak bersebelahan dengan pondok atau ladang mereka berdua.
Pohon cendawan itu sendiri tumbuh dengan 2 cabang, akan tetapi cabang yang tumbuh ke arah pondok Adik Ipar Si pahit lidah yang bernama Aria Candana menghasilkan logam emas sedangkan cabang ke 2 yang tumbuh ke arah ladang milik pahit lidah malah menghasilkan buah yang tidak ada nilainya sama sekali.
Dari sana, mulai ada rasa iri dan tidak suka antara kedua orang ini yang akhirnya menyebabkan perkelahian yang sangat dasyat. Akan tetapi Aria Candana menyadari bahwa kakak iparnya yakni si lidah pahit memiliki kekuatan diatasnya, sehingga dirinya pun mencari cara lain agar bisa mengalahkan kakak iparnya itu.
Akhirnya Aria Candana membujuk istri dari si pahit lidah yang merupakan kakak kandungnya sendiri untuk membertahu apa rahasia kekuatan dari suaminya itu. Diketahui bahwa sumber kekuatan si pangeran serunting (sebelum mendapatkan julukan si pahit lidah) adalah tumbuhan ilalang yang bergetar meski tak tertiup angin.
BACA JUGA:Keajaiban Doa Kalacakra Yamaroja dari Syekh Subakir, Penangkal Santet dan Guna-guna
Setelah mengetahui hal itu, Aria Cendana kembali menantang pangeran serunting untuk berduel dengan syarat siapa yang menang akan mendapatkan pohon cendana, akan tetapi sebelum melakukan perkelahian Aria Cendana lebih dulu menancapkan tombak pada ilalang yang disebutkan oleh kakak nya. Yang akhirnya pula menyebabkan pangeran serunting kalah dan terluka parah.
Karena kalah dalam perkelahian tersebut membuat pangeran serunting menjadi malu dan memilih mengasingkan diri untuk mencari kekuatan yang lebih hebat lagi. Ia akhirnya pergi ke sebuah gunung bernama gunung si guntang.
Di Sana si pangeran serunting akhirnya bertemu dengan penunggu gunung yaitu Hyang Mahamer dan Hyang Mahamer berjanji baka memberikan pangeran serunting kekuatan gain asalkan bisa memenuhi beberapa persyaratan.
Syaratnya adalah, pangeran serunting harus berapa di bawah pohon bambu sampai tubuhnya tertutupi oleh dedaunan bambu.