Sebenarnya Bolehkah Guru Menikah dengan Muridnya Sendiri?

Kamis 13-04-2023,08:47 WIB
Reporter : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Menikah dengan orang yang tepat merupakan salah satu impian dari banyak pasangan calon pengantin, karena penikahan merupakan ibadah yang dilakukan seumur hidup. Untuk itu proses pencarian jodoh atau pasangan hidup kerap kali terus dilakukan, sampai mendapatkan yang benar-benar cocok dan klik di hati.

Walau terkadang jodohmu adalah orang-orang terdekat kamu sendiri, bisa jadi temak akrab, tetangga, ataupun guru di sekolahmu. Bahkan saat ini sudah banyak pasangan menikah yang dulunya merupakan guru dan murid saat di bangku sekolah, tapi malah berjodoh di pelaminan.

Tapi sebenarnya pernikahan antara guru dan murid ini boleh terjadi tidak sih? karena terkadang perbedaan usia, perbedaan status dan masih banyak perbedaan lainnya cukup menjadi sorotan. Untuk itu melalui artikel ini, kita akan membahas bersama mengenai fenomenal pernikahan guru dan murid ini.

BACA JUGA:Viral, Bak Serial FTV Guru di Lampung Nikahi Anak Muridnya Sendiri

Usia SMA/MA/SMK rata-rata usia siswa 16-18 tahun. Jika ada tenaga pengajar fresh graduate yang menjadi guru usianya sekitar 22-23 tahun. Usianya tidak terpaut jauh antara murid dengan gurunya.

Saat seorang guru pria dan masih muda, ganteng, berpenampilan rapih, murah senyum, pintar, metode mengajarnya baik, dekat dengan murid alhasil para siswi begitu mengidolakan guru tersebut. Bahkan banyak dari para siswi yang menyatakan perasaanya melalui japri langsung via whatapp. Lalu bagaimana dengan guru wanita juga dengan status single? Tentunya sama saja kondisinya.

Lalu bagaimana seharusnya guru tersebut bersikap? Itulah pilihan hidup, baiknya seorang guru, saat ada siswa yang menyukai harus bijak menyikapinya atau bahkan sebaliknya jika guru menyukai siswanya.

Setiap guru harus menyadari bahwa guru itu statusnya dihormati. Sikap dan perilakunya harus sarat dengan edukasi. Jika disukai atau guru menyukai siswanya, sampaikan konsep kedekatan antarpersonal yang bermarabat sesuai nilai dan norma.

Katakan pada siswa yang kita sukai/siswa yang menyukai kita "Belajarlah sungguh-sungguh, kamu kuliah, lulus, jika berjodoh tidak akan kemana". Sampaikan pula "Suka itu tidak perlu ada kedekatan fisik, suka itu bahasa hati. Biarkan hati berdua tertaut dalam rahasia supaya tidak ada anggapan negatif dalam hubungan rasa antara siswa dengan guru"

Saat waktu itu tiba, ijab kabul atas nama Allah Swt silahkan memproklamirkan diri bahwa guru dan siswa tersebut siap menjadi pasangan suami istri sehidup semati. Jika Allah mentakdirkan jodoh tidak akan kemana. Apakah suami/istri kita dahulunya murid atau guru kita sekalipun.

BACA JUGA:6 Kisah Guru Menikah dengan Siswa, Ada yang Rela Menunggu 15 Tahun

Cinta itu tidak mengenal usia, cinta itu tidak mengenal status, cinta itu ketulusan, cinta itu bahasa hati, cinta itu panggilan jiwa. Cinta adalah kebahagiaan. Jika memiliki cinta maka perjuangkanlah. Sekalipun calon pendamping hidup kita guru atau murid sekalipun.

Jadi tidak ada yang salah dengan pernikahan antara guru dan murid, selama itu tidak menyalahi norma dan sudah sesuai dengan hukum, pernikahan bisa saja dilangsungkan. Bahkan beberapa kasus juga mengatakan banyak pasangan yang dulunya merupakan guru dan murid, bisa langgeng biduk rumah tangganya. *

Kategori :