PADANG JAYA, RADARUTARA.ID - Jumlah penderita stunting di Kecamatan Padang Jaya ternyata masih tergolong tinggi. Pasalnya, 16,21 persen anak di kecamatan ini menderita kekurangan gizi.
Menyikapi hal ini, Camat Padang Jaya, Maman Suherman S.STP meminta Puskemas dan kepala desa untuk bersinergi dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan.
Hal itu disampaikan saat memberikan arahan dalam rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut (RTL) audit kasus stunting di Kecamatan Padang Jaya, Kamis (2/2/2023).
Untuk diketahui, angka stunting di Kecamatan Padang Jaya saat ini di angka 16,21 persen.
Selain sinergi Puskesmas dan kepala desa, pihaknya juga meminta semua kader Posyandu serta pihak terkait untuk bersama-sama percepatan untuk menurunkan angka stunting tersebut.
"Persoalan stunting dan kemiskinan menjadi target sasaran kami. Untuk itu mari kita berkolaborasi dan bersinergi untuk menurunkannya," ungkapnya.
Seperti diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Beberapa ciri anak stunting diantaranya:
- Tinggi dan berat badan lebih kecil dibandingkan dengan anak seusianya.
- Anak rentan mengalami gangguan pada tulang.
- Mengalami gangguan tumbuh kembang.
- Rentan mengalami gangguan kesehatan.
- Terlihat lemas terus menerus.
- Kurang aktif.
Pantauan RadarUtara.ID, rapat yang dihadiri pemerintah kecamatan, kepala desa dan Puskesmas Air Lais ini membahas strategi dan pembentukan tim dalam upaya-upaya menurunkan stunting di 27 Posyandu yang ada di Kecamatan Padang Jaya. *