MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - BPD di beberapa desa dalam Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), mendesak DPMD BU berikut panitia Pilkades Kabupaten, untuk segera melaksanakan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) ke KPPS beserta anggotanya. Bimtek diperlukan untuk menghadapi hari pelaksanaan pencoblosan nantinya. KPPS dan jajarannya, harus dapat menguasai materi tetang penyelanggaraan Pilkades.
Sementara petunjuk yang diterima oleh KPPS saat ini, hanya mengandalkan keterangan dari PPKD yang berpedoman kepada Perbup.
"Perbup pun, isinya multi tafsir dan tidak detail mengatur tentang materi persoalan yang akan dihadapi oleh KPPS. Sehingga kami menilai Bimtek kepada KPPS perlu dilakukan dan segera digelar oleh pihak terkait di kabupaten," desak Ketua BPD Suka Maju, Rohmat.
Diungkapkan Rohmat, melalui kegiatan Bimtek khusus kepada KPPS, diharapkan pihak terkait bisa memberi materi yang bisa menjadi pedoman bagi KPPS untuk menghadapi masalah di TPS. Jangan sampai, ketika hari pencoblosan berlangsung, KPPS dan panitia tidak menguasai materi.
"Suara sah tidak sah, itukan perlu dijelaskan secara detail kepada KPPS, berikut persoalan lainnya. Kalau tidak ada petunjuk bakunya, kemanan KPPS akan bertanya? Sementara tidak seluruhnya isi Perbup mengakomodir materi permasalahan di TPS. Sehingga Bimtek kami nilai harus dilaksanakan," tegasnya.
Desakan senada turut disampaikan oleh Ketua BPD Suka Makmur, Ilhum. Selain menjadi keharusan untuk meningkatkan kapasitas KPPS dalam menyukseskan hari pencoblosan. Bimtek kepada KPPS juga diwacanakan oleh pihak terkait di kabupaten. Dengan demikian, Bimtek itu sudah menjadi bagian dari agenda panitia di kabupaten dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkades serentak.
"Sudah pernah direncanakan. Kenapa tidak segera dilaksanakan? Sementara Bimtek sangat dibutuhkan untuk meningkatkan wawasan atau membekali KPPS dalam menghadapi persoalan yang timbul di hari pelaksanaan. Kami berharap dengan waktu yang singkat saat, ini. Bimtek kepada KPPS, itu bisa segera dilaksanakan. Karena untuk menyukseskan Pilkades hari, ini tidak cukup hanya berpedoman kepada Perbup yang multi tafsir," demikian Ilhum.(sig)