MUKOMUKO RU.ID– Silaturahmi dan ramah tamah dengan insan pers, digelar
Dandim 0428/Mukomuko Letkol. Czi. Rinaldo Rusdy, S.IP, Jumat (4/2) pagi. Kegiatan di Makodim tersebut, dihadiri pula Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA, Ketua DPRD Mukomuko M. Ali Saftaini, SE, Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi, S.IK, MH, Kajari Mukomuko Rudi Iskandar, SH, MH dan Sekda Mukomuko Drs. Yandaryat Priendiana.
“Selamat Hari Pers Nasional, yang rangkaian dimulai 5 sampai 10 Februari 2022. Dengan puncaknya pada 9 Februari 2022 nanti,” kata Dandim dalam sambutannya.
Baginya, media massa menjadi jendela ilmu. Sedangkan insan pers, merupakan agen jiwa-jiwa kebangsaan, persatuan dan kesatuan. Dan juga agen untuk menimimalisir terjadinya hal-hal yang bisa mengancam stabilitas keamanan di Kabupaten Mukomuko.
“Media adalah jendela ilmu bagi saya. Terima kasih pada semuanya yang selama ini sudah konsisten menggiring dan sama-sama membawa kemajuan
Kabupaten Mukomuko,” tegasnya.
Sementara itu, pada kegiatan yang berlangsung dengan suasana akrab dan santai itu, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA memuji apa yang dilakukan Dandim.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini, dalam rangka mewujudkan silaturahim, bisa kita saling bertukar informasi, memberikan sumbang saran,” kata Bupati.
Menurutnya, pembangunan Mukomuko sangat perlu kerjasama dari semua pihak, termasuk insan pers melalui karyanya. Perannya cukup besar dalam memuluskan lobi politik anggaran yang digencarkan bupati dan jajaran.
“Jadi bukan saja jendela ilmu, Pers ini justru menjadi ujung tombak untuk memajukan Kabupaten Mukomuko. Sesuai dengan apa yang mereka karyakan. Karena bisa membawa percepatan kemajuan daerah,” kata Bupati.
Bupati mengaku, merasakan sendiri, begitu nyata konstribusi karya dari insan pers saat mendatangi sejumlah kementerian. Sebab, walaupun telah
melakukan lobi dan koordinasi berkali-kali. Ketika tanpa didukung
karya insan pers yang menyatakan Mukomuko membutuhkan pembangunan
tersebut, acap kali kementerian berdalih bahwa Mukomuko belum terlalu membutuhkan. Dibuktikan dari pemberitaan media yang dikliping oleh
Kementerian.
“Semua yang ditulis media, dikliping oleh kementerian dan pemerintah pusat. Saat kami datang, saat kami menghadap, mereka sudah punya bahan duluan. Kalau media tidak suarakan, seolah-olah usulan kita oleh pusat, belum urgent. Daerah lain lebih butuh, karena ada berita media
yang massif. Ini menunjukkan penting. Diberitakan massif, bisa mendukung kami mendorong pusat untuk mengucurkan dana untuk Mukomuko,” pungkasnya. (rel)