5 Infrastruktur Jembatan dan Jalan Rusak di Ketrina Menanti Gebrakan Bupati dan Gubernur Baru
Ilustrasi kondisi jalan rusak--
BENGKULU UTARA, RADARUTARA.ID- Total ada lima titik infrastruktur yang didominasi bangunan jembatan dan jalan penghubung antar kecamatan di wilayah Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih, Ulok Kupai, Marga Sakti Sebelat dan Pinang Raya (Ketrina), Kabupaten Bengkulu Utara dalam kondisi rusak berat tengah menantikan gebrakan dari Bupati maupun Gubernur Baru yang terpilih pada periode tahun 2025-2030.
Secara rinci, lima infrastruktur dalam kondisi rusak yang tersebar pada enam kecamatan di wilayah Ketrina, ini masing-masing ada yang menjadi kewenangan Pemkab Bengkulu Utara dan Pemprov Bengkulu.
Yakni kerusakan infrastruktur jalan link Ketahun-Napal Putih yang melewati Desa Bukit Indah, Desa Kualalangi, Desa Talang Baru, Desa Dusun Raja, Desa Pondok Bakul, Desa Tanjung Alai hingga Desa Jabi.
Selanjutnya, ada infrastruktur jalan dari simpang Air Muring, Kecamatan Putri Hijau hingga Tugu Garuda, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai, jembatan dusun Lembah Duri, Kecamatan Pinang Raya, jembatan gantung di Desa Pagardin, Kecamatan Ulok Kupai dan kerusakan jalan dari Desa Tanjung Muara, Kecamatan Pinang Raya melewati dusun Trans Lapindo, Desa Muara Santan, Desa Kinal Jaya hingga Desa Gembung Raya, Kecamatan Napal Putih.
Diharapkan, masing-masing infratruktur jembatan dan jalan yang sejak bertahun-tahun masih dalam kondisi rusak dan menyulitkan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara, itu secara bertahap bisa menjadi skala prioritas pemerintahan daerah di tingkat kabupaten maupun provinsi.
"Harapan kita seperti, itu pasca Pilkada 2024 ini. Nantinya baik Bupati Bengkulu Utara maupun, Gubernur Bengkulu terpilih bisa melakukan gebrakan untuk menyelesaikan kerusakan Infrastruktur khususnya jalan Provinsi yang ada di desa kami Kualalangi," ujar PJ Kades Kualalangi, Eryanto, S.KM, Minggu (1/12).
Dikatakan Ery, jalan poros di desanya yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu itu sudah dalam kondisi rusak berat.
Bahkan belum lama ini masyarakat bersama pemerintah desa berusaha untuk mensiasati kerusakan jalan yang terjadi agar tetap bisa dilewati oleh masyarakat dengan melakukan pengecoran secara swadaya kepada titik kerusakan jalan terparah.
"Saking mendesaknya, maka mau tidak mau kami dari desa dan masyarakat swadaya untuk mengecor tanjakan-tanjakan yang susah dilalui masyarakat. Harapan kami, di TA 2025 nanti atau tahun berikutnya, ada langkah konkret yang bisa diupayakan oleh pemerintah provinsi untuk mengatasi kerusakan jalan di desa kami ini. Terserah dari mana sumber anggarannya, apakah berasal dari APBN, APBD provinsi, DBH kelapa sawit, DBH pertambangan dan lain sebagainya, intinya masyarakat berharap jalan provinsi dari Desa Bukit Indah, Kualalangi sampai Dusun Raja bisa diperbaiki total," desaknya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kades Pagardin, Kecamatan Ulok Kupai, Eko Pastrio, SH, kedepan pemerintah daerah di kabupaten dan provinsi diharapkan bisa bersinergi untuk mengupayakan perbaikan akses jembatan gantung di desanya yang sudah bertahun-tahun dalam kondisi miring dan nyaris roboh itu.
"Harapan kami juga seperti, itu baik pemerintah kabupaten maupun provinsi kedepannya bisa bersinergi untuk mengatasi kerusakan jembatan gantung di desa kami ini. Intinya, kami dari desa tidak akan bosan-bosan untuk menyampaikan kepada pemerintah agar jembatan gantung di desa kami ini segera diperbaiki. Karena akses jembatan gantung di desa kami, ini adalah urat nadi dari kehidupan masyarakat," demikian Kades
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: