Helmi Hasan Kembali Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Mobilisasi Semua RT dan RW ke-Kota Bengkulu
Helmi Hasan Kembali Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Mobilisasi Semua RT dan RW ke-Kota Bengkulu--
RADARUTARA.ID- Calon Gubernur dengan Nomor Urut 1, Helmi Hasan, kembali dilaporkan ke Bawaslu Provinsi Bengkulu, lantaran diduga melakukan pelanggaran pemilu.
Yakni dengan melakukan kampanye yang melibatkan Ketua RT, RW dan Lurah se Kota Bengkulu, dengan tujuan utnuk memenangkan pasangan Calon Gubernur nomor urut 1 tersebut.
Diduga mobilisasi maupun ketidak netralan RT/RW tersebut berlangsung di kediaman Helmi Hasan di RT 13 Kelurahan Betungan, Sabtu, 16 November 2024.
Pada dugaan diatas, adapun pihak yang dilaporkan atara lain Helmi Hasan, Lurah Anggut Dalam, Ketua RT 22 dan RT 26 Kelurahan Bentiring Permai, Ketua RT dan RW Se- Kecamatan Kota Bengkulu, Kelurahan Sidomulyo, Kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu
Diungkapkan, pelapor sekaligus Ketua Gerakan Masyarakat Pengawas Birokrasi (Gesmawasbi), Jevi Sartika, SH bahwa, yang dilaporkan pihaknya bukan sekedar paslon gubernur Helmi Hasan, namun termasuk ASN dan RT dan RW se-Kota Bengkulu.
"Dimana para ASN serta RT dan RW tersebut sengaja dikumpulkan, di kediaman Pak Helmi Hasan yang berada di Kelurahan Betungan," terang Jevi.
Jevi mengatakan, berdasarkan informasi dan barang bukti yang diperoleh pihaknya, dalam pertemuan itu paslon tersebut mengajak sejumlah ASN serta pengurus RT/RW untuk memilihnya pada Pilgub Bengkulu 2024.
"Kita memiliki bukti-bukti berupa screenshoot percakapan via WhatsApp, foto-foto kegiatan dan lainnya," beber Jevi.
Jevi menambahkan, dalam pengumpulan tersebut, dilakukan oknum salah satu Lurah. Dimana Lurah yang dimaksud, juga diperintahkan langsung dan disiapkan akomodasinya dari paslon.
"Makanya kita menduga sudah ada upaya mobilisasi, sehingga dugaan itu kita laporkan dan diharapkan dapat ditindak lanjuti Bawaslu Provinsi Bengkulu sesegera mungkin. Karena praktik ini dapat menciderai demokrasi," tegas Jevi.
Lebih jauh, Jevi mengatakan, dari informasi yang diterima pihaknya, ada juga Panwascam yang dilarang masuk pada waktu kegiatan tersebut berlangsung.
"Ini sangat ironis sekali, padahal Panwascam tersebut hendak menjalankan tugasnya. Tetapi malah diusir tim paslon Helmi-Mi'an," ungkap Jevi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: