Sejarah Lemang Tapai, Kuliner Khas Suku Rejang Bengkulu

Sejarah Lemang Tapai, Kuliner Khas Suku Rejang Bengkulu

Sejarah Lemang Tapai, Kuliner Khas Suku Rejang Bengkulu--

BENGKULU, RADARUTARA.ID - Lemang tapai menjadi salah satu hidangan khas suku Rejang di Provinsi Bengkulu. 

Yang mana hidangam ini menggabungkan antara lemang dan nasi ketan yang dimasak dalam bambu dengan tapai fermentasi singkong ataupun ketan.

Kombinasi ini menghadirkan cita rasa yang unik dan kaya akan tradisi. 

Lemang tapai bukan hanya sekedar makanan biasa, namun juga sebagai simbol budaya masyarakat terutama suku rejang.

BACA JUGA:Bergenre Misteri Thriller, Ini Sinopsis Drakor No Way Out: The Roulette

BACA JUGA:5 Cara Mencegah Penyakit Ain Menurut Islam

Berikut ini beberapa ulasan tentang sejarah Lemang.

Lemang mempunyai sejarah yang mendalam dalam budaya Melayu dan Indonesia, yang mana metode memasak dengan bambu sudah ada sejak lama.

Masyarakat memanfaatkan bambu sebagai wadah alami untuk memasak nasi ketan, sehingga memberikan aroma yang khas.

Tradisi ini kerap kali diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga membuatnya menjadi bagian penting dari identitas kuliner lokal. 

Tak hanya itu, lemang juga kerap disajikan dalam acara-acara adat maupun perayaan, sehinggq menambah makna sosial dan budaya di baliknya.

BACA JUGA:Wajib Coba, 5 Toner Ini Bisa Bikin Kulitmu Lembab Bak Kulit Bayi!

BACA JUGA:Jangan Makan Kacang Nanti Jerawatan, Mitos atau Fakta Sebenarnya?

Dalam konteks masyarakat rejang di Bengkulu, lemang menjadi simbol kebersamaan dan perayaan, serta memperkuat ikatan antara anggota komunitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: