Masjid Al Mujahidin, Masjid Tua Menyimpan Kisah Perjuangan Rakyat Bengkulu
Masjid Al Mujahidin, Masjid Tua Menyimpan Kisah Perjuangan Rakyat Bengkulu--
Sampai saat ini, sisa-sisa pengaruh Bugis masih terasa kental di daerah perkampungan nelayan ini.
Dilansir dari duniamasjid.islamic-center.or.id, sekitar tahun 1981 terjadi bencana alam berupa naiknya gelombang pasang air laut hingga menenggelamkan rumah penduduk dan berpengaruh terhadap mata pencarian penduduk yang berprofesi sebagai nelayan.
BACA JUGA:Air Terjun Gentar Alam, Hidden Gem di Hutan Seluma
BACA JUGA:Bikin Merinding, Ini 15 Drama Korea Horor yang Wajib Kamu Tonton!
Masyarakat kalang kabut dan menyelamatkan diri ke Pasar Bukit. Beberapa ada yang pindah ke Kuala Lemping (Kuala Lempuing).
Di Tahun 1980-an sempat juga terjadi konflik di masyarakat yang berasal dari perbedaan khilafiyah (perbedaan paham mengenai masalah fikih) antara “Kaum Tua” (Islam tradisional) dengan “Kaum Muda’ (aktivis Muhammadiyah). Alhamdulillah, semuanya berakhir dengan perdamaian di tangan pemerintah.
Kalau dilihat dari dekat, masjid ini masih tetap memantulkan nilai ke-sederhanaannya. Sisa-sisa sejarah yang masih bertahan yaitu empat buah pilar yang terbuat dari sejenis kayu ulin. Masjid ini didominasi dengan warna putih dan biru.
Sekitra 40 meter di belakang masjid ini, ada aliran sungai yang bermuara di Kampung Klawi. Kemudian, sekitar 300 meter di depan masjid ini terbentang luas Pantai Jagad yang populer akan mitos ceritanya yang berkembang di masyarakat setempat.
Masjid ini memiliki daya tampung sekitar 300 jamaah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: