Pasca Penembakan Warga oleh Oknum Anggota Brimob, Kades: Konflik Lahan di Agricinal Harus Segera Dituntaskan

Pasca Penembakan Warga oleh Oknum Anggota Brimob, Kades: Konflik Lahan di Agricinal Harus Segera Dituntaskan

Perwakilan desa penyangga difasilitasi oleh jajaran Polres Bengkulu Utara saat bertemu dengan managemen PT Agricinal--

RADARUTARA.ID- Lima desa penyangga di wilayah kerja PT Agricinal mengecam dan menyesalkan tindakan represif berupa penembakan yang di lakukan oleh oknum anggota Brimob terhadap dua warga di Desa Pasar Sebelat dan Desa Talang Arah, Kecamatan Putri Hijau.

Atas kejadian, ini lima desa penyangga di wilayah PT Agricinal yang difasilitasi oleh pihak Polres Bengkulu Utara pun, sempat mendatangi dan menemui managemen PT Agricinal pada hari Sabtu (13/7), kemarin.

Pertemuan yang berlangsung tidak lama, itu turut dihadiri langsung oleh Kabag Ops Polres Bengkulu Utara, Kasat Intel Polres Bengkulu Utara, Kasat Sabara Polres Bengkulu Utara, unsur Tripika Kecamatan Putri Hijau, senior manager PT Agricinal beserta jajarannya dan perwakilan masyarakat di lima desa penyangga PT Agricinal.

Ketua Forum Desa Penyangga PT Agricinal sekaligus Kades Pasar Sebelat, Zamari, mengatakan, seharusnya aksi peristiwa penembakan oleh oknum anggota Brimob terhadap warga itu tidak terjadi. Apabila, pihak perusahaan dan petugas keamanan yang ada di lokasi mengedepankan langkah persuasif dalam menyikapi ketegangan yang melibatkan masyarakat tersebut.

"Apapun situasinya, kami sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi, kemarin," ungkap Zamari, di dalam forum pertemuan tersebut.

Dikatakan Zamari, ketegangan yang terjadi antara aparat, pihak keamanan perusahaan dan masyarakat di wilayah desa penyangga perusahaan PT Agricinal ini sudah terjadi berulang kali dan selalu menimbulkan insiden yang tidak diinginkan.

Dan menurut Zamari, ketegangan ini akan terus terjadi apabila pokok persoalan yang menjadi pemicu konflik antara perusahaan dan masyarakat di wilayah perusahaan tidak diselesaikan secara tegas.

"Semua ini terjadi akibat rentetan konflik lahan atau agraria di wilayah perusahaan. Selama ini banyak tuntutan masyarakat dan kewajiban yang harus direalisasikan oleh perusahaan tapi, sampai hari ini tidak ada penyelesaian. Contohnya seperti kewenangan dalam pengelolaan DAS, pemasangan patok batas wilayah HGU perusahaan dan lain sebagainya. Semua itu belum ada yang tuntas dan dilaksanakan dengan sebenar-benarnya," tegas Zamari.

Zamari berharap, ketegangan antara masyarakat di desa penyangga dan perusahaan ini segera berakhir. Diantaranya cara yang bisa ditempuh adalah dengan menyelesaikan seluruh pokok persoalan lahan atau konflik agraria yang terjadi selama ini.

"Dan kita menyambut baik inisiatif pihak Polres Bengkulu Utara yang dalam waktu dekat ini akan mendatangkan pihak terkait dari kabupaten maupun provinsi untuk menjelaskan kewenangan tentang DAS. Kami harapkan satu persatu, konflik agraria yang selama ini memicu ketegangan antara perusahaan dan masyarakat bisa tuntas. Dengan demikian masyarakat dan perusahaan bisa beraktivitas dengan nyaman dan kondusif," tandasnya.

Selebihnya, Zamari, meminta kepada seluruh pihak khususnya masyarakat agar dapat menahan diri dalam menyikapi peristiwa yang terjadi hari ini. Jangan sampai lanjut Zamari, ketegangan yang terjadi hari, ini semakin keruh akibat adanya tindakan provokasi ataupun, memprovokasi.

"Kami berharap kepada semua pihak agar dapat menahan diri dalam menyikapi peristiwa yang terjadi hari ini. Pada prinsipnya, insiden yang sempat terjadi kami harapkan bisa diproses atau ditindak lanjuti sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.

Lebih jauh Zamari menambahkan, sejauh ini masing-masing keluarga korban pada insiden penembakan yang terjadi beberapa hari, lalu masih fokus dengan upaya penanganan medis yang sedang dijalani oleh masing-masing korban.

"Hari ini masing-masing keluarga masih fokus dengan upaya penanganan medis yang sedang dijalani oleh korban. Kita harapkan masing-masing korban segera pulih dan sehat kembali. Selebihnya kami pemerintah desa selalu membuka diri dan siap untuk memfasilitasi segala keperluan yang dibutuhkan oleh korban dalam menindak lanjuti insiden yang sempat terjadi," demikian Zamari.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: