Jangan Sampai Tertipu, Ini Kelemahan Mobil yang Sudah Turun Mesin
Jangan Sampai Tertipu, Ini Kelemahan Mobil yang Sudah Turun Mesin --
RADARUTARA.ID- Jika mesin Mobil sudah mengalami kerusakan berat maka pemilik wajib untuk melakukan pembongkaran mesin, namun apakah kamu tahu jika mobil yang sudah dilakukan bongkar mesin tentunya bakal membuat performa mesin tidak seperti semula. Lantas apa saja kelemahan mobil jika turun mesin?
Wajib tahu, turun mesin atau overhaul merupakan salah satu metode perbaikan mobil meliputi pemeriksaan, pembongkaran, pengukuran, penggantian dan perakitan. Semua tahapan di atas wajib dilakukan secara runtut dan benar berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan oleh masing-masing pabrikan
Sehingga, tidak semua bengkel bisa menyelesaikan proses turun mesin dengan benar sehingga menghasilkan kualitas baik.
Ahmad pemilik bengkel spesialis mesin di kota Bengkulu menyampaikan, tak semua bengkel bisa melakukan turun mesin dengan benar maka ada kekhawatiran kualitasnya buruk.
"Oleh sebab itu muncul stigma bahwa mobil yang sudah pernah turun mesin itu bisa dibilang cacat, atau sebaiknya tidak dibeli karena ada potensi kualitasnya buruk, padahal tidak semuanya begitu,” ucapnya.
BACA JUGA:Larangan Menikah di Bulan Suro atau Muharram, Bagaimana Pandangan Islam?
Ahmad juga mengatakan ada beberapa kelemahan mobil yang pernah turun mesin akibat proses yang asal-asalan seperti bunyi kasar saat mesin hidup, keluar asap tebal dari knalpot, suhu coolant tidak stabil dan sejenisnya.
"Berkat pengukuran yang tidak akurat dan tidak memperhatikan batas toleransi, maka beberapa komponen seperti metal selaku dudukan poros engkol dan piston bakal tidak presisi, sehingga akan membuat suara mesin kasar,” ungkapnya.
Ahmad juga mengatakan asap knalpot bisa lebih pekat seperti berwarna putih atau hitam bila pemasangan ring piston tidak benar.
"Misal pemasangan ring piston tidak diperhatikan celahnya, tidak boleh melebihi batas, dan posisinya harus menyilang tidak boleh sejajar dengan celah ring piston lainnya, maka kompresi bisa lemah,” ujarnya
Dengan lemahnya kompresi, menurut Ahmad tenaga mesin akan berkurang serta menghasilkan asap knalpot hitam pekat akibat BBM tak terbakar sempurna.
“Selain ring kompresi, ada juga ring oli, bila pemasangan dan pengukurannya asal maka oli akan tidak bersih tersapu saat piston melangkah ke bawah, akibatnya oli terbakar di ruang bakar, sehingga asap knalpot putih dan mesin jadi boros oli,” jelasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: