Tidak Ada Respon dari Gubernur, Pemdes dan Warga Tanjung Alai Ambil Alih Penanganan Jalan Provinsi

Tidak Ada Respon dari Gubernur, Pemdes dan Warga Tanjung Alai Ambil Alih Penanganan Jalan Provinsi

Warga Tanjung Alai swadaya jalan provinsi--

RADARUTARA.ID- Pemerintah desa dan masyarakat Desa Tanjung Alai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara dibantu oleh pihak kepolisian Polsek Ulok Kupai dan sejumlah perusahaan melakukan langkah swadaya sebagai tindakan darurat dalam menangani kerusakan jalan provinsi yang menghubungkan antara Kecamatan Napal Putih-Kecamatan Ketahun, tepatnya berada di jalan poros Desa Tanjung Alai

Langkah, ini terjadi setelah pemerintah provinsi khususnya Gubernur Bengkulu tidak kunjung memperbaiki kondisi jalan yang telah rusak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ditambah, musim penghujan yang tengah berlangsung saat ini semakin memperluas atau memperparah kerusakan jalan yang mengakibatkan badan jalan longsor hingga mengancam akses jalan utama di Desa Tanjung Alai, itu putus.  

Pjs Kades Tanjung Alai, Muhtalimun, mengungkapkan, aksi swadaya ini muncul karena ketidakpuasan atas usulan atau desakan pemerintah desa dan masyarakat terhdap pemerintah provinsi yang tak kunjung merespon perbaikan jalan yang tengah rusak parah itu. 

"Kami dari desa dan masyarakat, dibantu kepolisian dan perusahaan swadaya menahan badan jalan yang sempat longsor agar tidak semakin parah. Mulai dari gorong-gorong, batu, ban, tenaga hingga alat berat semuanya kita kerahkan secara swadaya supaya longsor yang sempat mengikis badan jalan tidak semakin luas. Karena jika dibiarkan, dengan kondisi cuaca seperti ini kerusakan akan tambah parah dan bisa menyebabkan jalan terputus total," ujar Kades, Kamis (20/6).

BACA JUGA:Warung Remang-remang Meresahkan, 11 Kepala Desa di Ketahun Akan Bersurat ke Bupati

Diakui Kades, kerusakan jalan provinsi di desanya itu sudah berlangsung lama. Bahkan, kata Kades, sebagian dari badan jalan terkikis hingga longsor hingga membuat kendaraan yang melewati jalan tersebut harus berhati-hati.

"Dampaknya sangat terasa bagi warga lokal dan pengguna jalan, khususnya saat dilewati oleh mobil angkutan hasil perkebunan dan barang. Harus berhati-hati, karena separo badan jalan sudah terkikis dan kedalamannya cukup signifikan," tandasnya. 

Lebih jauh Kades, berharap agar pemerintah provinsi segera memprioritaskan perbaikan jalan, ini dan memasukkannya ke dalam program perbaikan jalan provinsi agar jalan yang menghubungkan antar kecamatan serta desa, itu menjadi jalan yang layak dilalui oleh kendaraan.

"Tindakan swadaya yang kami lakukan hari, ini hanya bersifat darurat atau sementara. Oleh karenanya, kami berharap pemerintah provinsi dapat memprioritaskan perbaikan jalan di desa kami ini agar menjadi jalan yang layak untuk dilalui oleh kendaraan," desaknya. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tetapkan Harga TBS Sawit Periode Juni 2024 Jadi Segini, Tidak Berlaku di Tengkulak atau RAM

Di sisi lain, Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, mengapresiasi aksi swadaya yang dilakukan oleh jajaran Pemdes Tanjung Alai bersama masyarakat dalam menangani kerusakan jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi itu.

Diakui Camat, secara resmi usulan perbaikan jalan di wilayah kerjanya itu sudah sering disampaikan kepada pemerintah provinsi. Baik melalui agenda Musrenbangcam tahunan, melalui wakil rakyat di provinsi hingga usulan secara langsung dari jajaran kepala desa yang dilalui oleh akses jalan tersebut dengan mendatangi Pemprov Bengkulu.


Swadaya perbaikan jalan di Tanjung Alai--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: