Sedekah Rame, Upacara adat Bengkulu yang di Adopsi dari daerah Kesultanan Palembang

Sedekah Rame, Upacara adat Bengkulu yang di Adopsi dari daerah Kesultanan Palembang

Sedekah Rame, Upacara adat Bengkulu yang di Adopsi dari daerah Kesultanan Palembang.--

RADARUTARA.ID- Sedekah rame merupakan Upacara adat Bengkulu yang diadopsi dari daerah Kesultanan Palembang. Upacara ini dibawa ke Bengkulu oleh seorang yang bernama Kriye Mambul.

Dirinya mempelajari upacara ini sebelum menyebarkannya ke Bengkulu. Sedekah rame kerap dilakukan di daerah Batu Urip Bengkulu dan termasuk salah satu warisan budaya tak benda milik Indonesia.

Upacara ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang maha esa dengan membuat kegiatan berupa memberikan rezeki bagi yang mengerjakannya.

BACA JUGA:Menyala Sanak! BBM Melimpah di SPBU Arga Makmur

Untuk melakukan sedekah rame juga wajib dipimpin langsung oleh garis keturunan yang tepat dan tidak sembarang orang.

Pada umumnya upacara adat sedekah rame serupa dengan sedekah atau hajatan lainnya. Ada tiga tahapan inti pada sedekah, yaitu persiapan lokasi dan waktu, lalu pelaksanaan yang biasa diisi dengan ucapan syukur dan doa, yang terakhir makan sajian secara bersama - sama (rame menurut bahasa setempat). 

Upacara adat sedekah rame para petani pemilik lahan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat. Sedekah rame dilakukan di persawahan atau lokasi pertanian yang dianggap akan membawa kesuburan untuk lahan dan tanaman.

BACA JUGA:Setelah Bangun Tidur Jangan Langsung Sikat Gigi, Kata dr Zaidul Akbar Lakukan Hal Ini Dulu

Dalam pelaksanaannya, upacara adat sedekah rame dipimpin tokoh adat atau tokoh masyarakat yang memang sudah diundang dan diinformasikan sebelumnya. Orang yang dituakan dan dihormati tersebut sekaligus akan memimpin doa bersama, yang terkadang dibarengi dengan membakar kemenyan. 

Warga yang lebih muda akan menyiapkan segala keperluan upacara adat, sedangkan para perempuan menyiapkan hidangan untuk dimakan secara berbarengan di atas tikar anyaman di atas tanah pinggiran sawah.

Dalam pelaksanaan upacara adat sedekah rame, budaya gotong-royong terpelihara dengan baik. Seluruh warga terlibat pada perannya masing-masing sampai upacara adat selesai. Hal yang uni dari upacara adat ini, warga dari luar daerah yang kebetulan melihat upacara adat sedekah rame, boleh ikut menikmati hidangan yang sudah disiapkan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: