PLN

Mengenal Muang Apem, Kearifan Lokal Bernilai Islami di Kabupaten Lebong

Mengenal Muang Apem, Kearifan Lokal Bernilai Islami di Kabupaten Lebong

Mengenal Muang Apem, Kearifan Lokal Bernilai Islami di Kabupaten Lebong--

RADARUTARA.ID- Salah satu tradisi bernilai islami yang masih melekat di Kabupaten Lebong yaitu “Kedurai Apem” atau biasa dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “Muang Apem” yang dilakukan di Desa Semelako Atas, Kecamatan Bingin Kuning atau lebih tepatnya di lokasi yang biasa disebut oleh masyarakat lokal dengan sebutan Benei Libea.

Benei Libea adalah dataran pasir yang menghampar luas yang terletak di antara Desa Bungin dan Desa Semelako yang di bagian tengahnya tumbuh pohon beringin yang memiliki daun berwarna kuning (Bingin Kunin).

Muang Apem ini adalah tradisi dari 4 desa diantaranya Desa Semelako, Bungin, Pungguk Pedaro dan Karang Dapo. Dahulunya, Warga 4 desa ini percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Desa Trasmambang yang konon katanya tenggelam di lokasi tersebut.

BACA JUGA:Kendaraan Gunakan Lampu Menyilaukan Mata Bisa Dapat Pidana Kurungan dan Denda

Seiring dengan berjalannya waktu, ritual Muang Apem ini menjadi tradisi turun temurun di Kabupaten Lebong yang digelar setiap tahunnya.

Muang Apem adalah budaya unik yang dimiliki oleh masyarakat suku Rejang yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.

Sebagai tambahan, tradisi ini masih dilakukan oleh masyarakat adat Lebong dalam sehari setiap tahun di bulan Oktober sebelum masyarakat turun untuk menanam padi. Pemerintah setempat mengimbau supaya budaya tersebut terus dilestarikan lantaran termasuk kekayaan daerah yang tidak setiap daerah punya tradisi ini. Menjaga dan melestarikan adat budaya adalah cerminan masyarakat yang berakhlak, beretika dan beradab.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: