Ternyata Ini di Indonesia, Ribuan Ular Piton Besar Tak Berdaya di Tempat Ini

Ternyata Ini di Indonesia, Ribuan Ular Piton Besar Tak Berdaya di Tempat Ini

Ternyata Ini di Indonesia, Ribuan Ular Piton Besar Tak Berdaya di Tempat Ini --

RADARUTARA.ID - Ular menjadi salah satu hewan yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Mulai dari ular kobra yang bisanya bisa mematikan jika terkena gigitan, hingga ular piton juga dalam melumpuhkan musuhnya ketika terkena lilitannya.

Kali ini akan mengulas tentang ular piton, dengan kekuatan lilitan yang sangat kuat hingga dapat melumpuhkan korbannya namun dari hal yang menakutkan itu, ular piton yang sering dijumpai oleh daerah kita ternyata bisa tak berdaya di daerah ini.

Bertempat di negeri pengrajin kulit ular yang berada di Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kota Waringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Ternyata ular piton tersebut, memiliki nilai jual yang tinggi loh guys. Dimana para pengrajin memanfaatkan kulit ular piton dijadikan bahan baku sebagai hasil kerajinan.

Bahkan, hasil olahan dari kulit ular piton di daerah ini sangat diminati bahkan penjualnya hingga sampai ke luar negara.

Terbukti, pengrajin mengaku dapat memasarkan produknya hingga tembus pasar Asia dan Eropa.

Seperti diceritakan Pengrajin kulit ular binaan dari Balai konservasi sumber daya alam atau BKSDA Kalimantan Tengah bernama Supardi ini, dirinya menyebutkan permintaan kulit ular yang sudah dikeringkan tersebut cukup tinggi.

Saat mengolah ular itu, Supardi bersama karyawan lainnya menjadikan ribuan ular piton tak berkutik dan seperti tidak punya harga diri dibuatnya.

Bahkan pemandangan ribuan ular piton dibariskan dan dikuliti satu persatu. Sepertinya kekuatan ular tersebut langsung menghilang ketika berada di tempat rumah olahan kulit piton ini.

"Permintaan kulit ular dari luar negeri sangat tinggi di tahun 2021 yang lalu mengekspor kulit ular kering sebanyak 3.000 lembar atau ekor,"ucapnya.

Karena permintaan semakin meningkat, saat ini Supardi sudah memperkejakan pengolahan kerajinan dari kulit ular hingga dibantu oleh 10 orang karyawan.

Untuk bahan baku, Supardi mengaku hasil produk rumahan atau homemade yang diekspornya selama ini adalah jenis kulit ular sanca kembang dan Jepang.

"Kulit ular itu nantinya menjadi bahan untuk pembuatan sepatu tas dompet serta ikat pinggang,"bebernya.

Untuk mencukupi kebutuhan produksi kerajinannya, Supardi menjelaskan untuk mendapatkan kulit ular dirinya membeli dari masyarakat atau pengumpul ular piton yang ada di wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: