Bahaya, Terlalu Sering Konsumi Obat Bisa Tingkatkan Resiko Demensia

Bahaya, Terlalu Sering Konsumi Obat Bisa Tingkatkan Resiko Demensia

Bahaya, Terlalu Sering Konsumi Obat Bisa Tingkatkan Risiko Demensia--

RADARUTARA.ID - Sebuah studi menyebutkan kalau mengkonsumsi simultan dari beberapa obat secara sekaligus (atau disebut polifarmasi) bisa meningkatkan resiko demensia. Demensia sendiri merupakan sekelompok penyakit dan kondisi kognitif yang bisa menyebabkan kehilangan memori dan penurunan fungsi mental secara cepat. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Disease memakai algoritma pembelajaran mesin untuk mengkarakterisasi perubahan dalam pola pemakaian obat dan kondisi kronis yang terjadi selama periode 20 tahun sebelum diagnosis demensia.

"Mengingat meningkatnya kasus demensia secara internasional, kebutuhan untuk memahami bagaimana pola polifarmasi berkembang sebelum dan setelah diagnosis demensia penting untuk merancang program perawatan yang aman bagi setiap pasien," ucap penulis studi Shang-Ming Zhou, seorang profesor e-Health di School of Nursing and Midwifery di University of Plymouth di Inggris, dilansir dari cnbcindonesia.

BACA JUGA:Bikin Geger! Wanita Ini Bawa Mayat ke Bank untuk Buat Pinjaman

Polifarmasi merupakan pemakaian 5 macam obat atau lebih dalam waktu bersamaan setiap hari.

Penelitian sudah melakukan eksplorasi mendalam mengenai hubungan antara polifarmasi yang melibatkan pasien yang diberi resep lebih dari satu obat pada waktu tertentu serta diagnosis demensia. Munculnya beberapa kondisi kronis dihubungkan dengan peningkatan penggunaan beberapa obat resep secara bersamaan.

Peningkatan jumlah obat juga bisa meningkatkan risiko efek samping dan interaksi antara obat yang berbeda. Bahkan, polifarmasi dihubungkan dengan peningkatan risiko interaksi obat-penyakit, yang mana obat yang digunakan untuk mengobati satu penyakit bisa memperburuk gejala kondisi lainnya.

BACA JUGA:5 Lapangan Futsal Paling Recommended di Bengkulu, Standar Nasional dengan Fasilitas Lengkap

Polifarmasi dihubungkan dengan hasil klinis negatif, terutama peningkatan risiko rawat inap dan kematian di antara orang dewasa yang lebih tua. Tak hanya itu, pedoman pengobatan untuk banyak kondisi tidak selalu memperhitungkan perubahan fisiologis yang terjadi dengan penuaan.

Pemakaian beberapa obat juga biaa menyulitkan orang dengan demensia untuk mematuhi jadwal yang sudah ditentukan.

Tetapi, para peneliti mengingatkan kalau hanya penggunaan beberapa obat yang tidak tepat, misalnya kombinasi yang bisa berinteraksi dengan atau tanpa menyebabkan efek samping aditif, yang secara khusus akan berbahaya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: