Harga Beras Terus Naik, Lantas Apa yang Dilakukan Pemerintah?
Upaya Pemerintah untuk menangani naiknya harga beras dengan penambahan kuota pupuk Subsidi--
RADARUTARA.ID- Harga Beras baik Premium maupun medium terus mengalami kenaikan, dilihat pada Panel Harga Beras Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga beras kembali mengalami kenaikan 0.49% (Rp 80) menjadi Rp 16.450 per kg untuk beras premium. Sedangkan untuk beras medium masih stagnan pada harga Rp 14. 300.
Dengan harga yang semakin naik ini lantas apa yang dilakukan oleh Pemerintah?
Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai cara untuk menggenjot produksi beras di dalam Negeri. Salah satunya adalah penambahan anggaran untuk subsidi pupuk pada tahun 2024 dari yang awalnya hanya 4.7 juta ton ditambah 2 kali lipat atau naik menjadi 9.55 juta ton.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyampaikan, presiden Jokowi telah memutuskan Langsung dalam Ratas dengan beberapa menteri, Kepala Badan Pangan, Menteri Keuangan, Dirut Bulog.
"Presiden memutuskan untuk subsidi pupuk dinaikan kuatumnya jadi 9.55 juta ton," ujarnya.
BACA JUGA:Mulai Juli Mendatang, Menpan RB Pastikan Ada 6.000 ASN Dipindah ke IKN
BACA JUGA:Besok, KPU Bengkulu Utara Akan Gelar Rapat Pleno Tingkat Kabupaten
Selain pupuk, Mentan juga tidak menampilkan hal yang sangat mempengaruhi produksi adalah cuaca. Oleh sebab itu untuk mengantisipasinya pihaknya bakal melakukan pompanisasi sungai besar di pulau Jawa, diantaranya Bengawan solo.
"Hal ini dilakukan agar tanaman bisa bertahan sehingga ancaman gagal panen dapat kita atasi," ungkapnya.
Selain itu dikatakannya pula, bawah Menteri PUPR juga memastikan bakal ada bendungan yang bakal di Bandung dan bakal mengaliri 200 ha. Tidak hanya itu Mentan juga menyampaikan langkah lain yang diambil oleh pemerintah adalah dengan melakukan optimalisasi lahan dengan bekerja sama antara Unhan dengan teknologi sumur dalam serta sumur dangkal air tanah.
"Sudah dilakukan uji coba di Gunung Kidul dengan mengairi 1.000 Ha dengan biaya Rp 14 miliar. Kerja sama ini juga bakal melibatkan aparat TNI," tutupnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: