Duhh! Harga Bitcoin Ambruk hingga Sentuh US$ 39.000, Masih Mau Lanjut?

Duhh! Harga Bitcoin Ambruk hingga Sentuh US$ 39.000, Masih Mau Lanjut?

Harga Bitcoin alami penurunan hingga US$ 39.000--

RADARUTARA.ID- Pasar kripto merosot berjamaah di tengah kencangnya arus keluar dari dana yang diperdagangkan (ETF bitcoin spot) GBTC.

Dilansir dari CoinMarketCap pada Selasa 23 Januari 2024 per pukul 06.12 WIB, pasar kripto mendadak hancur. Bitcoin turun 4,49 persen ke US$ 39.712,16 dan terus melemah hingga 6,76 persen setiap minggunya. 

Sementara Etherum ada di zona negatif 5,7 persen dalam waktu 24 jam terakhir dan sepekan mengalami depresiasi sebesar 7,99 persen. 

Begitu dengan Solona anjlok ke 8,27 persen setiap harinya dan setiap minggunya ambles ke 11,11 persen. 

BACA JUGA:Pengusaha UMKM Bisa Dapatkan KUR Mandiri 2024 dengan Syarat Mudah dan Bunga Rendah, Yuk Cek Angsurannya

Selanjutnya dengan Dogecoin juga ikut ambruk diangka 5,07 persen dalam waktu 24 jam terakhir dan setiap minggunya meleset hingga 0.35 persen.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 5,01 persen ke angka 1.691,32. Open interest terdepresiasi 2,86 persen di angka US$ 36,1 miliar.

Sementara untuk fear & greed index dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan, angka 56. Bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Di sisi lain menurut coindesk.com, harga bitcoin (BTC) turun di bawah US$ 40.000 untuk pertama kalinya sejak Desember karena penjualan terus membanjiri pembelian meskipun ada arus masuk yang cukup besar ke ETF bitcoin spot.

BACA JUGA:8 Ilmu Kanuragan yang Paling Melegenda di Indonesia dan Masih Ada Sampai Saat Ini

Sekilas, produk spot baru mendapatkan aliran uang segar, dengan dua produk BlackRock (IBIT) dan Fidelity (FBTC) mencapai lebih dari US$1 miliar dalam aset yang dikelola (AUM) dalam seminggu sejak dibuka untuk bisnis.

Kendati demikian, hal ini harus tetap seimbang dengan arus keluar miliaran dolar dari produk GBTC Grayscale karena investor mengambil keuntungan atau beralih ke kendaraan berbiaya lebih rendah lainnya.

Selain arus keluar di GBTC, uang telah keluar dari produk-produk yang diperdagangkan di bursa bitcoin yang sudah ada sebelumnya di Eropa dan Kanada serta ETF berbasis berjangka seperti ProShares (BITO).

Atas situasi, maka analis kripto Chris J Terry, memperingatkan bahwa nilai bitcoin bisa tetap stagnan atau terus turun hingga sisa Bitcoin senilai US$ 25 miliar dilikuidasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: