Lelah Jadi Konglomerat Dunia, Pria Ini Lebih Memilih Nyumbang Semua Harta Kekayaannya
Lelah Jadi Konglomerat Dunia, Pria Ini Lebih Memilih Nyumbang Semua Harta Kekayaannya--
RADARUTARA.ID - Mempunyai kekayaan yang berlimpah ruah dan bisnis yang melejit merupakan impian dari banyak orang. Tetapi hal ini tak berlaku bagi konglomerat pendiri merek fesyen dan perlengkapan outdoor Patagonia yang bernama Yvon Chouinard.
Berdasarkan laporan Forbes pada tahun 2022 lalu, Yvon adalah orang terkaya di dunia dengan kisaran harta sebanyak US$ 1,2 miliar atau Rp 18,5 triliun (kurs Rp 15.420 per dolar AS). Krena kekayaannya tersebut, dirinya berhasil menduduki urutan ke-2.324 orang paling kaya di muka bumi.
Tetapi pada tahun 2023 ini namanya bergeser dari daftar orang terkaya dunia menurut Forbes setelah memindahkan semua kepemilikan saham Patagonia ke yayasan yang baru saja dibentuk, Patagonia Purpose Trust, serta lembaga non-profit Holdfast Collective.
BACA JUGA:Resep Kue Bika Bakar Khas Bengkulu yang Menggugah Selera
Tentu saja, sumbangan ini memiliki nilai yang sangat besar mengingat nilai perusahaannya yang busa mencapai triliunan rupiah. Tak hanya itu, berdasarkan laporan New York Times, perusahaan milik Yvon ini memiliki nilai sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 46,26 triliun.
Melalui sumbangan ini, kedua yayasan itu nantinya akan memastikan laba yang telah dihasilkan oleh Patagonia difungsikan untuk melawan krisis iklim dan melindungi lahan yang belum dikembangkan di seluruh penjuru dunia.
Yvon Chouinard sendiri juga kerap mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak pernah ingin menjadi seorang pengusaha.
BACA JUGA:Kenapa Membakar Briket Arang di Dalam Ruangan Bisa Sebabkan Kematian? Ternyata ini Alasannya
Chouinard sebenarnya hanyalah seorang fanatik panjat tebing. Dirinya memulai bisnis sebagai membuat paku panjat logam untuk dirinya dan kerabatnya untuk dijepit ke batu.
"Ketika kami mulai menyaksikan besarnya efek pemanasan global dan kerusakan ekologi, hingga kontribusi kami terhadap hal tersebut, Patagonia berkomitmen untuk memakai perusahaan kami untuk mengubah cara dalam berbisnis," sambungnya.
Selain itu, sebelum Yvon menyumbangkan semua perusahaannya, setiap tahun Patagonia kerap menyisihkan 1% dari total penjualannya untuk mendanai kelompok lingkungan hidup di AS. Hal ini telah dilakukan sejak tahun 1985 silam.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: