Kaum Wanita Harus Waspada! BPOM Temukan Kosmetik Ilegal Mengandung Pewarna yang Bisa Sebabkan Kanker

Kaum Wanita Harus Waspada! BPOM Temukan Kosmetik Ilegal Mengandung Pewarna yang Bisa Sebabkan Kanker

Kaum Wanita Harus Waspada!! BPOM Temukan Kosmetik Ilegal Mengandung Pewarna yang Bisa Sebabkan Kanker--

RADARUTARA.ID- Sejumlah temuan terhadap produk kosmetik kembali diungkapkan oleh badan pengawas obat dan makanan (BPOM). Kali, ini BPOM menemukan lebih dari dua juta produk kosmetik ilegal mengandung bahan terlarang yang berbahaya bagi kesehatan.

Produk itu meliputi 51 jenis obat tradisional berbahan kimia obat (BKO) dengan satu juta produk, 183 jenis kosmetik mencapai 1,2 juta produk. Dan produk ilegal ini meningkat 8 persen dalam tiga tahun terakhir. 

Diungkapkan Plt Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalucia, obat tradisional ilegal paling banyak ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Bali sampai Sulawesi Selatan yang meliputi obat kuat, pelangsing, suplemen dan masih banyak lainnya. 

Sedangkan kosmetik dengan bahan terlarang paling sering ditemukan di Jakarta adalah krim pemutih yang mengandung merkuri hingga hidrokuinon.

BACA JUGA:Berikut ini Daftar 11 Panelis yang Akan Memimpin Debat Pertama Pilpres 2024 dari KPU

Tidak hanya itu saja, produk kosmetik lainnya juga ditemukan memiliki kandungan peredaran K3 sampai K10 yang biasa digunakan untuk tekstil di temukan pada produk eyeshadow, blush on sampai lipstik. 

Padahal senyawa kimia yang ada di setiap produk ilegal, itu sangat beresiko kanker jika di hirup atau masuk ke dalam tubuh. 

"Temuan kosmetik bahan berbahaya ini didominasi krim wajah mengandung merkuri, hidrokuinon, yang bisa memicu efek jangka panjang. Seperti bintik-bintik hitam di wajah, alergi, iritasi kulit, sampai menyebabkan sakit kepala, diare, muntah, dan gangguan ginjal," imbau Lucia, dalam konferensi pers Jumat 8 Desember 2023 dikutip dari detikHealth. 

"Ada juga yang mengandung asam retinoat, mengakibatkan kulit kering. fungsi organ terganggu, makanya harus berhati-hati. Ini jangan sampai ada di kosmetik kita," sambungnya. 

Ia, berpesan bagi masyarakat yang menemukan sejumlah produk mencurigakan segera melapor ke BPOM RI, demi menekan penyebaran semakin meluas.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: