Jarang Orang Tahu! 3 Tempat Bekas Penjajahan Inggris Ini Masih Eksis di Bengkulu Hingga Sekarang

Jarang Orang Tahu! 3 Tempat Bekas Penjajahan Inggris Ini Masih Eksis di Bengkulu Hingga Sekarang

Jarang Orang Tau! 3 Tempat Bekas Penjajahan Inggris Ini Masih Eksis di Bengkulu Hingga Sekarang--

RADARUTARA.ID - Negara Inggris pernah menjajah Indonesia sejak tahun 1811 hingga 1816. Setelah lima tahun menjajah Indonesia, ternyata masih ada bermacam peninggalan pada masa penjajahan Inggris sampai sekarang ini, terutama di wilayah Provinsi Bengkulu sendiri.

Berikut ini 3 di antaranya:

1. Rumah Thomas Stamford Raffles

Thomas Stamford Raffles adalah seorang Gubernur Jendral Inggris sebelum kekuasaannya jatuh ke tangan Belanda pada saat itu. Uniknya, namanya diambil dari tanaman endemik Tanah Air yakni Rafflesia Arnoldi.

Raffles mempungai tempat tinggal yang sangat luas di kota Bengkulu ini bahkan masih sangat tertata sampai sekarang ini.

BACA JUGA:Buat Pemula Wajib Tahu, Aturan Piring Makan Seimbang yang Benar

Kini, rumah yang dulu ditinggali oleh Raffles menjadi kantor Gubernur Bengkulu. Yang biasanya dikenal dengan nama Balai Raya Semarak. Bangunan ini berlokasi di pasar Jitra.

Konon katanya, bangunan dirumah ini dahulunya terhubung dengan ruang Benteng Malborough. Gaya arsitek dari bangunan ini juga bernuansa Eropa dengan deretan tiang-tiang besar terletak pada bagian depan serta dengan bingkai jendela lebar dan juga dinding yang tebal.

Di halaman depan juga sangat luas, ada tempat seperti alun-alun yang sengana dimanfaatkan oleh warga untuk bersepeda, bermain, olahraga dan aktivitas lainnya.

Keunikan dari rumah Raffles ini yaitu mempunyai rusa totol axis yang jinak sehingga mampu menarik banyak wisatawan.

BACA JUGA:Atasi Sembelit Tanpa Konsumsi Obat, Ramuan Herbal ala dr Zaidul Akbar, Hanya Perlu Bumbu Dapur & Kolang-Kaling

2. Makam Inggris (British Cemetery)

Berbagai sumber menyebutkan kalau makam ini sudah digunakan sejak tahun 1714. Waktu itu rakyat Inggris banyak yang meninggal karena ada sebuah penyakit hingga banyak yang gugur dalam peperangan.

Zaman dahulu ada 1000 makam di komplek pemakaman ini. Tetapi sekarang ini hanya tersisa 53 buah nisan yang lakasinya berada di belakang gereja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: