Terlahir Bukan Sebagai Muslim, 5 Milyader Asal Indonesia Ini Memilih Jadi Mualaf, Kekayaannya Bikin Melongo

RADARUTARA.ID - Lahir kedunia tidak bisa dipilih harus terlahir sebagai apa. Tidak bisa request lahir sebagai orang kaya atau terlahir sebagai nasrani ataupun muslim. Semua sudah ditetapkan yang maha kuasa. Seperti kisah pengusaha-pengusaha tajir asal Indonesia ini.

Pengusaha sukses dengan harta berlimpah inu tidak hanya dikenal dengan kekayaan fantastisnya, tetapi juga kisah perubahan hidup yang mengejutkan.

Beberapa tokoh terkaya Tanah Air, yang mayoritas keturunan Tionghoa ini pada akhirnya memilih untuk memeluk agama Islam, mengukir jejak baru dalam perjalanan mereka.

Berikut adalah beberapa tokoh konglomerat Indonesia yang memutuskan untuk memeluk agama Islam.

BACA JUGA:Ditinggal di Parkiran Masjid, Motor Driver Ojol di Embat Maling

1. Irwan Mussry 

Suami Maia Estianty ini merupakan seorang pengusaha yang berasal dari keluarga Yahudi. Latar belakang pendidikannya beliau pernah bersekolah di salah satu SMA di Surabaya. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Los Angeles Amerika Serikat.

Setelah itu pada tahun 1987, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan merintis usaha sendiri. Bisnisnya bergerak pada fashion jam tangan dan ia sudah menjadi direktur dan CEO dari timerindo perkasa internasional retail. Dengan 40 merk jam tangan kualitas dunia seperti Rolex, Chanel, Gucci, dan yang lainnya. 

2. Djohari Zein

Ia merupakan  bos dari perusahaan JNE.  Djohari Zein lahir di Medan Sumatera Utara pada tahun 1954. Keluarga Zein berasal dari kelompok pedagang Tionghoa yang menganut agama Buddha.

Walaupun keluarganya pemeluk agama Buddha Johari Zein memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Bahkan dalam salah satu impiannya Ia memiliki cita-cita untuk membangun 99 masjid.

BACA JUGA:Apa Penyebab Punggung Sakit Saat Bangun Tidur? Benarkah Itu Salah Bantal?

3. Jusuf Hamka

Jusuf Hamka, bos PT Citra Marga Nasaphala Persada, tidak hanya dikenal karena kekayaannya yang fantastis. Keputusannya untuk menjadi mualaf juga menciptakan kekaguman masyarakat.

Sumber: