Berhasil Hemat 40 Persen, Inovasi Produksi Pelet Ikan Mandiri, Danrem : Akan Disosialisasikan Ke Masyarakat

Berhasil Hemat 40 Persen, Inovasi Produksi Pelet Ikan Mandiri, Danrem : Akan Disosialisasikan Ke Masyarakat

Komandan Korem 041/Gamas, Brigjen TNI. Rachmad Zulkarnaen --

ARGA MAKMUR, RADARUTARA.ID - Komandan Korem 041/Garuda Emas (Gamas), Brigjen TNI. Rachmad Zulkarnaen didampingi Dandim 0423/ Bengkulu Utara, Letkol Kav Aidil Hajri usai Vidcon bareng Wapres RI, KH Ma'aruf Amin mengatakan Inovasi yang dijalankan oleh prajurit TNI di Bengkulu merupakan hal baru dan perlu disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya petani ikan.

Danrem mengaku, inovasi produksi pelet ikan secara mandiri yang dikelola oleh Babinsa, Serda Yarmansyah ini dinilai sangat membantu petani budidaya ikan air tawar, terlebih membantu masyarakat dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Ada nilai penghematan senilai 40 persen ketimbang beli pelet ikan dipasaran,"jelasnya.

BACA JUGA:Vidcon Bareng Wapres RI, Danrem 041/ Gamas Bengkulu Sampaikan Potensi Ketahanan Pangan di Bengkulu Utara

Dibeberkan Danrem, harga pakan ikan air tawar yang diperjualbelikan dipasaran saat ini terus mengalami kenaikan.

Sehingga kondisi ini sangat memberatkan petani ikan dalam hal pasokan pakan ikan, Brigjend TNI Rachmad Zulkarnaen menyebutkan berkisar Rp17 ribu dalam perkilogramnya.

"Ini adalah salah satu solusi dimana petani dikeluhkan soal harga pakan yang terus melambung dipasaran. Kedepannya akan kita dorong agar TNI bisa mensosialisasikan ke masyarakat terkait pembuatan pakan ikan mandiri secara luas," pungkasnya.

BACA JUGA:Rahasia Kopi yang Cocok Sesuai Zodiak Akhirnya Terungkap, Cek Disini Agar Harimu Lebih Bersemangat

Saat dibincangi, Babinsa Kodim 0423/ Bengkulu Utara, Serda Yarmansyah kepada radarutara.id menjelaskan, ide berlian itu ia dapat saat banyaknya masyarakat mengeluhkan terkait tingginya harga pakan.

Dengan begitu, pihaknya membuat inovasi produksi pakan ikan mandiri yang ia kelola dengan biaya yang tidak terlalu besar.

"Setelah kita coba, ternyata kandungan pelet yang kita produksi hampir sama dengan pelet yang dijual dipasaran," ucapnya.

BACA JUGA:Kapolsek Ketahun Terima Kunjungan Silaturahim Pengurus PGRI, Ini yang Dibahas

Dirinya mengakui, dari hasil yang diproduksi memang masih ada beberapa kekurangan, terutama pada masa panen, Serda Yarmansyah menyebut sedikit lebih lama sekitar 1 bulan baru bisa dipanen.

"Ujicoba pelet saya nilai tidak ada masalah dengan ikan, hanya masa panen biasanya 3,5 bulan sudah panen, kali ini 4-5 bulan baru panen,"tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: