Berikut 3 Preman Legendaris Indonesia yang Sudah Hijrah dan Memiliki Harta Kekayaan Fantastis
Berikut 3 Preman Legendaris Indonesia yang Sudah Hijrah dan Memiliki Harta Kekayaan Fantastis--
Diantaranya bisnis yang digeluti Hercules adalah, bisnis perikanan di Muara Baru dan Indramayu, kampung halaman istrinya yang bernama Nia Dania. Ia, dikabarkan memiliki sekitar 30 hektar tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian, tambak dan usaha perikanan air tawar. Tentu saja bisnis ini menghasilkan pendapatan yang besar. Selain, itu Hercules, juga mendirikan perusahaan jasa keamanan dengan nama PT Titu Harmoni dan menjabat sebagai Komisaris Utama.
Perusahaan ini telah mempekerjakan 200 karyawan sebagian besar merupakan mantan anak buahnya di Tanah Abang. Hercules, juga mengakusisi lembaga pendidikan kejuruan Saint Mary yang berlokasi di Jakarta Pusat. Ia, juga menjadi makelar tanah di ibu kota dengan penghasilan mencapai Rp 3 miliar/bulan.
Menurut pengacaranya, Boyamin Saiman, dengan pendapatan fantastis setiap bulannya kekayaan Hercules, terus bertambah. Meskipun tidak diketahui secara pasti berapa jumlah kekayaannya. Sejumlah pemberitaan mengungkapkan, bahwa Hercules, memiliki berbagai aset mewah dengan nilai fantastis. Selain koleksi kendaraan merah, Hercules, juga memiliki aset property di perumahaan Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan lahan seluas 3.000 meter persegi di Indramayu.
BACA JUGA:Aturan Baru, Begini Cara Dapat Izin Pakai Air Sumur dari Kementerian ESDM
2. Ucu Kambing
Muhammad Yusuf Muhi, juga dikenal sebagai Bang Ucu Kambing, adalah sosok terkemuka di daerah Tanah Abang dan dijuluki panglima perang Betawi. Siapakah sebenarnya Bang Ucu Kambing? Berikut profil pendiri IKBT yang juga dikenal sebagai panglima perang Betawi.
Bang Ucu Kambing, dikenal sebagai sosok legendaris di Tanah Abang dan dikenal sebagai panglima perang Betawi. Ia, mendapatkan julukan itu setelah berhasil mengusir kelompok Hercules, dari Tanah Abang. Pengusiran kelompok Hercules, memungkinkan Bang Ucu Kambing, mengambil alih kendali atas Tanah Abang. Namun jauh sebelum persaingan kekuasaan. Bang Ucu Kambing, telah memainkan peran penting di Tanah Abang.
Peran Bang Ucu Kambing di Tanah Abang, terlihat saat kejadian G30S yang mengakibatkan kematian beberapa jenderal angkatan darat Indonesia pada 30 September 1965. Selama krisis keuangan tahun 1998 Tanah Abang tidak mengalami kerusuhan seperti daerah lain berkat Bang Ucu Kambing dan kelompoknya. Pada tahun 2013 selama konflik antara Ahok dan pedagang kaki lima di Tanah Abang. Bang Ucu Kambing, memainkan peran kunci dalam meyakinkan pedagang untuk menduduki areal relokasi yang disediakan oleh pemerintah Provinsi.
Ketika kepemimpinan Ahok beralih ke Anis-Sandiaga Uno, Bang Ucu Kambing, tetap dipercaya jadi sosok yang dipercaya dalam ketertiban di Tanah Abang. Bang Ucu Kambing juga pendiri ikatan keluarga besar betawi tanah abang (IKBT) atau asosiasi keluarga besar betawi di Tanah Abang. Saat ini IKBT dipercaya untuk mengelola layanan keamanan di Tanah Abang dan bagian Barat Jakarta. Dan selama ada Bang Ucu Kambing, wilayah Tanah Abang diklaim bebas dari Preman. Ia, menyatakan jika ada preman mereka akan dibina dan diberi pekerjaan.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, ASN dan Aparatur Desa di Ketahun Diminta Jaga Netralitas
3. John Kei
Nama John Refra alias John Kei, tentu bukan nama yang asing di telinga masyarakat. John Kei divonis telah divonis bersalah dalam kasus pembunuhan berencana dan pengeroyokan sehingga dihukum penjara selama 15 tahun sejak 2021 lalu.
Catatan kasus hukum John Kei, tidak hanya sekali. Beberapa peristiwa melibatkan namanya. Tak heran, jika John Kei termasuk sosok yang cukup dikenal dan berpengaruh. John Kei, lahir di Tutrean kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara pada 10 September 1969.
Berikut kisah John Kei dan beberapa catatan kasus melawan hukum yang pernah dilakukan:
1. Bentrokan dengan massa Basri Sangaji. Massa John Kei, pernah terlibat bentrokan dengan massa Basri Sangaji, yang merupakan tokoh dari Maluku. Bentrokan ini terjadi di sebuah diskotik Jakarta Barat. Selang beberapa bulan, Basri Sangaji, ditemukan tewas tertembak di sebuah hotel di Jakarta. Nama John Kei disebut berkaitan dengan pembunuhan Basri Sangaji, namun polisi tidak mendapatkan bukti yang cukup untuk membuktikan keterlibatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: