Jangan Sampai Salah, Begini Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid

Jangan Sampai Salah, Begini Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid

Jangan Sampai Salah, Begini Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid--

RADARUTARA.ID - Ziarah kubur merupakan kegiatan mengunjungi dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Ziarah kubur juga bisa mengingatkan kepada manusia bahwa hidup didunia cuma sementara dan suatu saat akan meninggal dunia.

Doa yang dipanjatkan kepada orang yang telah meninggal bisa menyelamatkan mereka dari siksaan kubur dan juga azab.

Lantas bagaimana dengn wanita haid? Apakah diperbolehkan untuk berziarah kubur atau masuk ke makam?

Ada hadist yang menyebutkan bahwa wanita haid boleh berziarah atau masuk ke makam.

Artinya: Suatu hari Aisyah datang dari kuburan. Lalu aku bertanya, “Wahai Ummul Mukminin, anda dari mana?” Dia menjawab, dari kuburan saudaraku, Abdurrahman bin Abu Bakar. Aku bertanya lagi padanya, Bukankah Rasulullah SAW, telah melarang ziarah kubur? Dia menjawab “Benar, beliau memang dulu melarangnya kemudian beliau memerintahkannya.” (HR. Iman Al-Hakim)

BACA JUGA:Kenali Ciri Silent Treatment, Perilaku Seseorang yang Bisa Membuat Rusaknya Kesehatan Mental, Segera Hindari

membaca Al-Qur’an, dan berpuasa. Di mana tidak ada larangan untuk masuk ke makam.

Tetapi ada doa yang tidak boleh dibaca oleh wanita yang sedang haid, yakni surat Yasin. Wanita haid ketika ke makam bisa membaca doa selain Yasin, yakni tahlil dan zikir.

Bukan hanya membaca tahlil dan zikir saja, wanita haid juga diperbolehkan untuk membaca surat-surat pendek seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq hingga ayat kursi. Tetapi dilarang untuk membaca ayat Al-Qur’an yang memiliki tujuan untuk qiroatul qur’an.

BACA JUGA:Riset Membuktikan, Bahwa Olah Raga Lari Sangat Ampuh Mengobati Depresi, Efeknya Sama Seperti Minum Obat

Selain itu, ada bacaan doa ziarah kubur bagi wanita haid:

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. 

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan berikanlah rahmat padanya. Maafkan kesalahannya, berikan kehormatan, lapangkanlah jalannya. Mandikan dia dengan air dan embun. Sucikanlah ia dari kesalahan dan dosa selayaknya Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: