Kisah Pilu Ade Irma Suryani, Gugur Demi Selamatkan Ayah dari Keganasan Peristiwa G30S PKI

Kisah Pilu Ade Irma Suryani, Gugur Demi Selamatkan Ayah dari Keganasan Peristiwa G30S PKI

Kisah Pilu Ade Irma Suryani, Gugur Demi Selamatkan Ayah Dari Keganasan Peristiwa G30SPKI--

BACA JUGA:Ternyata ini Tanda Orang Idap Kepribadian Narsistik, Kamu Termasuk?

Setelah suaminya berhasil melarikan diri, Johanna sambil menggendong Ade Irma yang terluka berjalan ke arah ruang tengah dan langsung menghubungi Dokter dengan menggunakan telepon rumah.

Dengan wajah tak bersalah, Lettu Dul Arief yang mengomandoi aksi penculikan A.H. Nasution langsung menanyakan keberadaan sang Jenderal.

Dengan gagah dan berani, Johanna menjawab ke Dul Arief bahwa suaminya sedang berada di luar kota selama dua hari terakhir dan kedatangan mereka ke rumahnya hanya untuk menyakiti Ade Irma.

Pasukan Cakrabirawa ini pun pergi dengan membawa Lettu CZI Pierre Andries Tendean, yang merupakan ajudan dari A.H. Nasution, mengorbankan diri mengaku sebagai Jenderal, demi menyelamatkan sang atasan.

BACA JUGA:Unik, Penulisan Nama Indonesia yang Ternyata Berbeda di Negara Lain

Sebelum meninggal, Ade Irma Suryani sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Gadis kecil tak berdosa ini meninggal pada 6 Oktober 1965 atau 6 hari setelah tertembak pada peristiwa G30S PKI.

Ade Irma dimakamkan di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Raya Prapanca Raya Nomor 9, RT 01 RW 01, Petogogan, Kebayoran Baru.

Demi menghormati pengorbanannya, pemerintah membangun monumen di tempat peristirahatan terakhirnya.

Di depan nisannya, tertulis kata-kata dari sang ayah, Jenderal A.H. Nasution. "Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu".*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: