Viral di Media Sosial, Indomie Disebut Bukan Milik Indofood, Melainkan Hasil Kudeta, Bagaimana Sebenarnya?

Viral di Media Sosial, Indomie Disebut Bukan Milik Indofood, Melainkan Hasil Kudeta, Bagaimana Sebenarnya?

Viral Dimedia Sosial, Indomie Disebut Bukan Milik Indofood, Melainkan Hasil Kudeta. Bagaimana Sebenarnya?--

RADARUTARA.ID-Baru-baru ini jagat media sosial dikagetkan dengan berita yang menyatakan bahwasa Indomie merupakan produk hasil kudeta, viralnya berita itu menyebutkan bahwasannya merk mie instan tersebut pada awalnya bukanlah milik PT Indofood.

Untuk mengetahui berita selengkapnya baiknya kita memahami terlebih dahulu bagaimana sejarah dari terbentuknya produk tersebut.

Indomie pertama kali diproduksi oleh PT Sanmaru food Manufacturing dari Grup Jangkar Jati, merupakan milik seorang Djajadi Djaja pada 1972. Yang pada masa itu Indomie beredar di pasaran merupakan Indomie kuah rasa kaldu ayam saja.

Satu-satunya pesaing dari Indomie adalah Supermi yang diproduksi oleh PT lima satu senkyo industri pangan, hingga pada tahun 1980 Indomie dan Supermi mendapatkan pesaing baru yaitu merk sarimi yang diproduksi oleh Salim group, melalui anak perusahaannya PT sarimi asli jaya pada awal 1980-an.

BACA JUGA:PLN, Telkom dan Pertamina Terus Lakukan Optimalisasi Penggunaan AI

Adapun langkah Salim group untuk memasuki industri mi didorong oleh kelangkaan beras pada akhir tahun 1970-an. Pada tahun 1978 pemerintah menghabiskan dana sekitar rp600.000.000 untuk mengimpor beras. Pada tahun itu pula pegawai negeri serta tentara digaji sebagian dengan datang beras. 

Pemerintah bekerja sama dengan Bogasari, pabrik penggilingan gandum milik Salim group, untuk mengkampanyekan terigu sebagai pengganti beras. Salim group melihat peluang yang pada akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis mie instan dengan ambisius.

Bahkan mereka memesan 2 Bu5 produksi dari Jepang, yang setiap lininya bisa memproduksi 100 juta bungkus mie instan pertahun.

Namun Salim group salah dalam mengambil langkah, tidak lama setelah itu produksi beras di Indonesia semakin membaik, dihadapkan kepada produksi yang berlebihan, Salim group yang pada saat itu dipimpin oleh Liem Sioe Liong, kemudian mendekati Indomie yang pada saat itu membeli bahan tepung dari Bogasari. 

BACA JUGA:Tak Perlu Antri Berjam-jam di Bank, Bayar BPJS Ketenagakerjaan Sekarang Bisa di Aplikasi SRC, Tinggal Klik

Singkat cerita Liem dan Djajadi bergabung dalam memproduksi Indomie, yang kemudian melahirkan PT Indofood eterna yang berdiri pada tahun 1984. Kemudian perusahaan itu dipimpin oleh Hendy Rusli.

Setelah kedua produk mie tersebut bergabung, Supermi pun mengambil langkah untuk bergabung ke dalam perusahaan PT Indofood. 

Kemudian pada tahun 1982 Indofood resmi meluncurkan varian baru dari produk mie mereka, produk tersebut yaitu berupa mie goreng merupakan varian kering pertama yang dikonsumsi tanpa kuah, sajian tersebut terinspirasi dari sajian mie goreng tradisional Indonesia produk ini dengan cepat populer dan menembus pasar mie instan Indonesia.

Indomie pun cukup berkembang dan terus meluas, hingga saat ini sudah berbagai macam varian rasa Indomie ditemukan di minimarket. Seperti Indomie mi goreng, hot & spicy, barbeque chicken, satay, rendang, iga penyet, cabe ijo, goreng soto, ayam, ayam spesial, kari, dan lain sebagainya. Hingga produk mie ini mulai merambah pasar dunia Indomie telah hadir di 80 negara, seperti  Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Asia, Eropa, Timur Tengah bahkan hingga Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: