Ijazah Mbah Moen: Amalkan Doa Pendek Ini Setelah Maghrib, Bisa Datangkan Rezeki Tak Terduga

RADARUTARA.ID - Semasa hidupnya, Mbah Moen sering mengajarkan amalan-amalan harian kepada para santrinya.

Salah satu diantaranya yaitu amalan atau doa untuk mendatangkan rezeki. Amalan ini sangat pendek dan disarankan untuk dibaca setelah menunaikan shalat Maghrib.

Kata Mbah Moen, apabila istiqomah atau rutin dalam mengamalkan amalan ini, niscaya rezeki besar akan datang tak terduga. Itu sebabnya, Mbah Moen berpesan kepada para santrinya supaya tidak lupa untuk membaca amalan ini.

“Tapi ingat, jangan cuma di baca saja, namun harus ikhtiar dalam mencari rezeki dengan bekerja serta berusaha. Intinya jangan diam saja, kika diam saja ya tidak ada yang ngasih,” ucapnya.

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Blokir Aplikasi Higgs Domino Island, Bandar Cip Bisa Dituntut 7 Bulan Penjara

Karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum mereka sendiri yang berusaha untuk mengubahnya.

Bukan hanya berikhtiar dalam mencari rezeki, Mbah Moen juga berpesan sebagai umat muslim jangan lupa untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban ibadahnya.

“Baca amalan ini setelah menunaikan shalat Maghrib sebanyak 129 kali. Bacaannya pendek, yakni Ya Latif, justru lebih baik lagi jika dibaca setelah shalat fardhu. Ini amalan untuk melancarkan rezeki,” ucap Mbah Moen.

Walaupun pendek, tetapi menurut Mbah Moen amalan tersebut jangan dianggap sepele pasalnya bisa memberikan dampak yang luar biasa bagi oranv yang istiqomah dalam mengamalkannya.

“Ya Latif itu artinya Allah Yang Maha Lembut. Itu adalah bacaan Asmaul Husna. Jadi jangan dianggap sepele,” lanjutnya.

BACA JUGA:Berdasarkan Bentuk Rahang, Ini Pekerjaan yang Cocok Buat Kamu

Bukan hanya membaca Ya Latif, Mbah Moen juga mengajarkan doa memperlancar rezeki. Doa ini disarankan untuk dibaca setelah menunaikan shalat fardhu.

Adapun bacaan doa rezeki yang dimaksud yaitu

“Allahu latifun bi’ibaadihi yarzuqu mansyasya’ wahuwal qowiyul aziz. Allahumma inni as’aluka rizqon halalan katsiron thoiyiban,”

Sumber: